Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andrea Agnelli: Liga Super Tidak Gagal, UEFA Tetap Perlu Direformasi

Kompas.com - 04/03/2022, 04:40 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Juventus, Andrea Agnelli, mengutarakan bahwa proyek Liga Super Eropa belum berakhir dan menekankan komitmennya untuk mengubah lanskap sepak bola antarklub Eropa.

Andrea Agnelli mengutarakan hal tersebut di pertemuan tinggi Business of Football yang diadakan oleh media keuangan terkemuka, Financial TImes, di London pada Kamis (3/3/2022).

Menurut Agnelli, proyek Liga Super Eropa yang sempat membuat heboh pada 2021 belum mati.

"Proyek ini belum gagal," ujar Agnelli ketika ditanya alasan Liga Super Eropa gagal.

"Super League adalah usaha kolektif dari 12 tim, bukan satu orang."

"Sebanyak 12 klub telah menandatangani kontrak 120 halaman dan itu masih mengontrak ke-11 klub."

Baca juga: Di Tengah Konflik Rusia-Ukraina, Ide European Super League Muncul Lagi

Agnelli menekankan pada argumen awalnya bahwa UEFA perlu sebuah gebrakan baru. Bukan hanya perihal kompetisinya tetapi juga organisasinya.

"Sepak bola Eropa perlu direformasi. Kompromi sudah bukan lagi sebuah opsi, kita perlu reformasi mendalam," lanjut Agnelli.

"Apakah sebuah operator yang memonopoli semua hal cocok untuk memimpin bisnis seperti sepak bola? Saya pikir tidak."

"Mereka adalah regulator, pemegang monopoli, sekaligus penjaga gerbang," ujar Agnelli sembari terus menyerang UEFA.

Sebelumnya, Presiden LaLiga Javier Tebas telah melancarkan serangan ke tiga klub yang menjadi motor gerakan Super League: Barcelona, Real Madrid, dan Juventus.

Tebas bahkan mengatakan Agnelli dan para pimpinan klub-klub tersebut lebih banyak berbohong ketimbang Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Mereka membuat UEFA dan Premier League menjadi musuh karena pertumbuhan kompetisi-kompetisi tersebut melawan model mereka," ujar Tebas seperti dikutip dari Football Espana.

"Kami tahu ini. Kami punya informasinya."

Baca juga: Kata Federasi Sepak Bola Rusia soal Hukuman FIFA-UEFA: Itu Diskriminatif

"Mereka boleh bilang apa saja tetapi mereka tetap menyusun ini. Saya pikir mereka berbohong lebih banyak dari Putin, jujur saja."

Proyek Super League pertama diumumkan pada April 2021 ketika 12 klub mengumumkan niat untuk memisahkan diri dari struktur tradisional sepak bola Eropa dan membuat kompetisi tertutup sendiri.

Pengumuman tersebut tumbang dalam waktu hanya 48 bulan setelah protes masif dari para suporter.

Keenam klub Inggris yang terlibat langsung menjauhkan diri dari keputusan tersebut. Begitu juga Ateltico Madrid, AC Milan, dan Inter Milan.

Akan tetapi, Barcelona, Juventus, dan Real Madrid masih melanjutkan upaya mereka.

Proses hukum sempat dibuka untuk trio klub tersebut dalam upaya pembentukan European Super League,

Mereka terancam hukuman berat, di antaranya absen di Liga Champions selama dua musim.

Namun, ketiga klub tersebut tidak menilai melakukan pelanggaran sehingga membawa permasalahan ini ke Pengadilan Madrid pada Juli lalu.

Pengadilan Madrid kemudian memutuskan bahwa UEFA seharusnya tak berhak memberikan hukuman terhadap tiga pendiri Super League itu.

Alhasil, UEFA sempat menunda proses hukum tersebut dan memutuskan untuk mencabutnya pada akhir September 2021.

UEFA juga batal mengenakan denda bernilai total 15 juta euro (sekitar Rp 260 miliar) terhadap sembilan klub pendiri European Super League yang telah menyatakan mundur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com