KOMPAS.com - Manchester United menjadi klub dengan kerugian terbesar dalam transfer pemain selama satu dekade terakhir.
Tim beralias The Red Devils tersebut menghabiskan lebih dari 1 miliar euro (sekitar Rp 16,458 triliun).
Sebuah studi yang diterbitkan kelompok riset independen yang berbasis di Swiss, CIES Football Observatory, mengungkapkan bahwa Manchester United memiliki pengeluaran bersih mencapai 1,075 miliar euro sejak 2012.
Jumlah tersebut merupakan hasil dari transfer pemain yang mencapai 1,545 miliar euro dikurangi penghasilan yang hanya 470 juta euro (sekitar Rp 7,735 triliun) dari penjualan pemain.
Baca juga: Pajak Degradasi yang Mengurung Jesse Lingard di Manchester United
Man United memecahkan rekor transfer Premier League ketika memboyong Paul Pogba pada 2016.
Mereka menggelontorkan dana 89,5 juta poundsterling (sekitar Rp 1,743 triliun) untuk membawa pulang pemain internasional Perancis itu ke Old Trafford.
Sayang, investasi tersebut bisa dibilang sia-sia. Pasalnya, performa sang gelandang tidak sesuai harapan dan Pogba justru bisa pergi secara gratis pada akhir musim ketika kontraknya habis pada 30 Juni 2022.
Pembelian lainnya yang terbilang mahal tetapi tak berhasil adalah Anthony Martial. Man United memboyongnya pada 2015 setelah membayar 36 juta poundsterling (sekitar Rp 701,196 miliar).
Kemudian, ada Donny van de Beek. Man United menghabiskan dana 40 juta poundsterling (sekitar Rp 779,106 miliar) ketika membelinya pada 2020.
Anthony Martial dan Van de Beek saat ini tidak masuk skuad Man United. Mereka dipinjamkan saat bursa transfer Januari 2022.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.