Terutama, regulasi Liga 1 2021-2022 pada pasal 52 yang mengatur tentang hasil tes Covid-19 dan eligibilitas.
"Pada pasal 52, itu dipaparkan dengan jelas bahwa PSSI dan LIB membentuk Satgas Covid-19 sebagai otoritas yang memiliki kompetensi, berwenang untuk mencatat, mendistribusikan dan memutuskan segala hal yang dianggap perlu terkait informasi hasil swab test antigen," katanya.
"Jadi, keputusan yang diambil tentang pemain yang diizinkan turun pada satu pertandingan, murni berdasarkan hasil tes PCR yang sudah kami lakukan sebelumnya," lanjut Sudjarno.
Baca juga: Hasil dan Klasemen Liga 1 - Bhayangkara Kembali ke Puncak, Persib Tak Beranjak
Terkait manajemen Persebaya yang melakukan tes mandiri, Sudjarno mengatakan bahwa mereka harusnya berkoordinasi dengan PT LIB atau satgas terlebih dulu.
Dengan begitu, hasil tes ulang bisa diketahui bersama dan diambil keputusan yang diketahui dan dipertanggungjawabkan secara bersama pula.
"Sebelumnya, ada kasus pada dua klub Liga 1 yang sama dengan Persebaya. Ada yang melakulan tes PCR ulang pada pagi dan sore harinya hasil sudah keluar," jelas Sudjarno.
"Pada beberapa nama, tes pada sehari sebelumnya menunjukkan positif dan setelah dilakukan tes ulang, hasilnya ada yang negatif. Pemain yang negatif itu pun bisa diturunkan pada laga malam harinya," ucapnya.
Baca juga: Liga 1 Diterpa Badai Covid-19, PSSI dan PT LIB Pastikan Kompetisi Tetap Berlanjut di Bali
"Ingat pada Daftar Susunan Pemain (DSP) bisa berubah 90 menit sebelum pertandingan. Tentu, perubahan itu bisa dilakukan setelah berkomunikasi dengan kami dan sudah kami cek eligibilitasnya," tuturnya.
"Kalau kemudian hasil tiap lab berbeda-beda, maka kami tidak memperdebatkan hasil karena dari sisi medis yang bisa menganalisis hal tersebut ialah oficial PCR kami," tandasnya.
Sementara itu, Ketum PSSI Mochamad Iriawan juga menanggapi tentang polemik hasil tes Covid-19 yang berbeda di kubu Persebaya.
Mochamad Iriawan menyatakan segala sesuatunya harus dikembalikan kepada regulasi Liga 1 2021-2022.
"Semuanya harus berpatokan pada regulasi kompetisi Liga 1. Pada regulasi sudah dijelaskan secara jelas tentang perihal mekanisme hasil tes Covid-19 dan turunannya," kata Iriawan.
Baca juga: Alasan Nama-nama Pemain Liga 1 yang Terpapar Covid-19 Terkadang Tidak Diinfokan ke Publik
"Dengan demikian, semua hasil PCR harus akuntabel, bisa dipertanggungjawabkan dan diketahui oleh pihak-pihak terkait," imbuhnya.
"Saya menghimbau kepada semua klub terkait hasil tes Covid-19, agar selalu komunikasi dengan LIB dan Satgas Covid-19 Liga 1," tuturnya.
"Sehingga semuanya punya pemahaman, tanggung jawab, dan komitmen yang sama," tegas pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.