Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kejanggalan Tes PCR Persebaya, Ini Penjelasan PT LIB

Kompas.com - 07/02/2022, 12:00 WIB
Celvin Moniaga Sipahutar,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber PT LIB

KOMPAS.com - Sebuah kejanggalan terkait hasil tes PCR yang berbeda menerpa kubu Persebaya Surabaya.

Sejumlah pemain Persebaya dinyatakan positif dari tes PCR versi PT LIB yang dilakukan pada Sabtu (5/2/2022) sore.

Namun, pemberitaan di sebuah media online nasional menuliskan bahwa setelah dites ulang secara mandiri oleh manajemen Persebaya, Minggu (6/2/2022) siang, hasilnya beberapa pemain itu negatif.

Media tersebut menuliskan, dari tes PCR yang dilakukan LIB, beberapa pemain Persebaya, yaitu Arif Satria, Bruno Moreira, Taisei Marukawa, dan Alwi Slamat dinyatakan positif Covid-19. 

Baca juga: Hasil Tes PCR PT LIB dan Tes Mandiri Beda, Persebaya Ambil Sikap

Nama-nama di atas pun tidak bisa diturunkan dalam laga Persebaya vs Persipura Jayapura pada lanjutan Liga 1 2021-2022, yang berakhir 2-0 untuk kemenangan Mutiara Hitam pada Minggu malam.

Sementara itu, hasil tes mandiri yang dilakukan Persebaya (keluar Minggu sore) menunjukkan nama-nama di atas negatif. 

Meski demikian, ada sejumlah nama lain yang tetap menunjukkan hasil yang sama pada tes dari PT LIB sehari sebelumnya.  

Direktur Operasional PT LIB sekaligus Kasatgas Covid-19 Liga 1 2021-2022, Sudjarno, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan tes PCR kepada Persebaya pada Sabtu sore dan hasilnya keluar pada Minggu pagi. 

Baca juga: Hasil Persebaya Vs Persipura: Takluk 0-2, Bajul Ijo Terancam Digusur Persib

Hasil tes PCR itulah yang menjadi dasar untuk pertandingan Persebaya vs Persipura pada malam harinya.

"Hasil tes yang kami lakukan ada sekitar 13 nama dari Persebaya yang positif terpapar virus Covid-19. Mereka terdiri dari pemain dan ofisial," ucap Sudjarno dalam rilis PT LIB yang diterima Kompas.com, Senin (7/2/2022).

"Nama-nama yang positif itu pun tidak kami izinkan untuk berada di stadion saat pertandingan Persebaya versus Persipura Jayapura," tuturnya. 

"Mereka juga harus mendapatkan penanganan medis yang semestinya," jelas dia.

Baca juga: Kejanggalan pada Tes PCR Kacaukan Persiapan Persebaya

Menanggapi kabar perbedaan hasil tes PCR Persebaya, Sudjarno tak mempermasalahkan setiap tim melakukan tes mandiri. Namun, hasil tes yang menjadi rujukan adalah versi PT LIB.

"Pada prinsipnya, PCR mandiri bagian dari penerapan prokes yang ketat oleh setiap klub. PCR yang dijadikan rujukan adalah yang disiapkan operator, yaitu kolaborasi Labkes Provinsi Bali dan Kimia Farma," ujarnya.

Menurut Sudjarno, tidak masuknya nama-nama yang terpapar Covid-19 ke dalam daftar pemain yang diizinkan untuk menghadapi Persipura sudah sesuai dengan regulasi.

Baca juga: 6 Fakta Menarik Jelang Laga Persebaya vs Persipura

Terutama, regulasi Liga 1 2021-2022 pada pasal 52 yang mengatur tentang hasil tes Covid-19 dan eligibilitas. 

"Pada pasal 52, itu dipaparkan dengan jelas bahwa PSSI dan LIB membentuk Satgas Covid-19 sebagai otoritas yang memiliki kompetensi, berwenang untuk mencatat, mendistribusikan dan memutuskan segala hal yang dianggap perlu terkait informasi hasil swab test antigen," katanya.

"Jadi, keputusan yang diambil tentang pemain yang diizinkan turun pada satu pertandingan, murni berdasarkan hasil tes PCR yang sudah kami lakukan sebelumnya," lanjut Sudjarno.

Baca juga: Hasil dan Klasemen Liga 1 - Bhayangkara Kembali ke Puncak, Persib Tak Beranjak

Terkait manajemen Persebaya yang melakukan tes mandiri, Sudjarno mengatakan bahwa mereka harusnya berkoordinasi dengan PT LIB atau satgas terlebih dulu.

Dengan begitu, hasil tes ulang bisa diketahui bersama dan diambil keputusan yang diketahui dan dipertanggungjawabkan secara bersama pula.

"Sebelumnya, ada kasus pada dua klub Liga 1 yang sama dengan Persebaya. Ada yang melakulan tes PCR ulang pada pagi dan sore harinya hasil sudah keluar," jelas Sudjarno.

"Pada beberapa nama, tes pada sehari sebelumnya menunjukkan positif dan setelah dilakukan tes ulang, hasilnya ada yang negatif. Pemain yang negatif itu pun bisa diturunkan pada laga malam harinya," ucapnya.

Baca juga: Liga 1 Diterpa Badai Covid-19, PSSI dan PT LIB Pastikan Kompetisi Tetap Berlanjut di Bali

"Ingat pada Daftar Susunan Pemain (DSP) bisa berubah 90 menit sebelum pertandingan. Tentu, perubahan itu bisa dilakukan setelah berkomunikasi dengan kami dan sudah kami cek eligibilitasnya," tuturnya.

"Kalau kemudian hasil tiap lab berbeda-beda, maka kami tidak memperdebatkan hasil karena dari sisi medis yang bisa menganalisis hal tersebut ialah oficial PCR kami," tandasnya.

Sementara itu, Ketum PSSI Mochamad Iriawan juga menanggapi tentang polemik hasil tes Covid-19 yang berbeda di kubu Persebaya.

Mochamad Iriawan menyatakan segala sesuatunya harus dikembalikan kepada regulasi Liga 1 2021-2022.

"Semuanya harus berpatokan pada regulasi kompetisi Liga 1. Pada regulasi sudah dijelaskan secara jelas tentang perihal mekanisme hasil tes Covid-19 dan turunannya," kata Iriawan.

Baca juga: Alasan Nama-nama Pemain Liga 1 yang Terpapar Covid-19 Terkadang Tidak Diinfokan ke Publik

"Dengan demikian, semua hasil PCR harus akuntabel, bisa dipertanggungjawabkan dan diketahui oleh pihak-pihak terkait," imbuhnya.

"Saya menghimbau kepada semua klub terkait hasil tes Covid-19, agar selalu komunikasi dengan LIB dan Satgas Covid-19 Liga 1," tuturnya.

"Sehingga semuanya punya pemahaman, tanggung jawab, dan komitmen yang sama," tegas pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber PT LIB
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com