Padahal, Arhan termasuk pemain yang paling agresif sepanjang turnamen ini. Dia kerap menyisir sisi kanan lawan untuk membantu barisan penyerang Indonesia membobol gawang lawan.
Setali tiga uang, Thailand pun tak bisa tampil 100 persen karena kehilangan dua pilar penting. Bek kiri Theerathon Bunmathan dan kiper Chatchai Budprom cedera saat melakoni laga semifinal.
Pelatih Thailand, Alexandre Polking, mengakui cukup kehilangan. Tetapi dia tetap yakin bisa membawa timnya juara karena skuad Thailand dihuni para pemain dengan kualitas mumpuni.
"Sayang sekali, Chatchai mengalami cedera ACL dan tentu saja ini menjadi kabar buruk bagi kami. Theerathon merupakan salah satu pemain paling berpengalaman di skuad ini dan dia tampil fantastis sepanjang turnamen," ujar Polking.
"Namun kami memiliki pemain-pemain lain dengan kualitas bagus, yang menanti kesempatan bermain. Kami siap untuk bertarung selama 180 menit dan kami sudah mempersiapkan diri menghadapi semua situasi yang berbeda."
"Tentu saja kami tahu soal rekor Indonesia tetapi kami juga ingin memenangi lagi gelar juara bagi Thailand dan itulah yang kami persiapkan."
Baca juga: Final Piala AFF Indonesia Vs Thailand: Gairah Muda Garuda Tantang Pengalaman Gajah Perang
Memang, Thailand sangat superior dalam urusan gelar juara Piala AFF. Mereka menjadi juara pada edisi 1996, 2000, 2002, 2014, dan 2016.
Adapun tiga dari lima gelar juara itu didapat Thailand setelah menumbangkan timnas Indonesia pada Piala AFF 2000, 2002, dan 2016.
Ini yang membuat pasukan Merah-Putih penasaran dan bertekad mengakhiri penantian selama 25 tahun untuk meraih gelar juara Piala AFF. Penyerang Indonesia, Egy Maulana Fikri, mengungkapkan keinginan tersebut.
"Kami tahu, kami sudah lima kali gagal tetapi sekarang kami tidak tertekan melainkan kami tahu betapa besar peluang enjadi juara. Tetapi, gelar juara itu tidak datang hanya dengan omongan belaka melainkan dengan kerja keras," ujar pemain kidal ini.
"Kami harus percaya diri dan beberapa orang mungkin berpikir Thailand lebih kuat dari kami, tetapi saya tidak takut. Bola bulat dan jika kami yakin, kami akan pulang membawa trofi dan tak ada yang tak mungkin."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.