KOMPAS.com - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, memberikan tanggapan terkait kericuhan yang melibatkan Bhayangkara FC dan Persib Bandung di Stadion Moch Soebroto, Magelang.
Pertandingan pekan ketujuh Liga 1 antara Bhayangkara FC dan Persib Bandung yang berlangsung pada Sabtu (17/10/2021) berakhir dengan kericuhan.
Ketika peluit panjang ditiupkan, ofisial tim Bhayangkara FC dan ofisial tim Persib terlihat ribut-ribut di bangku cadangan Maung Bandung.
Satu yang paling menyita perhatian adalah tindakan provokatif Manajer Bhayangkara FC Sudarmadji kepada pelatih Persib, Robert Rene Alberts.
Baca juga: Bhayangkara Vs Persib Bandung, Ribut di Akhir Pertandingan
Adapun kericuhan diduga karena tensi laga yang begitu panas pada menit-menit akhir, khususnya ketika Bhayangkara FC dihadiahi penalti pada menit ke-81.
The Guardian, julukan Bhayangkara FC, mendapatkan hadiah penalti setelah Dedi Kusnandar melakukan handball di kotak terlarang.
Keputusan itu membuat para pemain Maung Bandung melakukan protes kepada wasit.
Namun, sang pengadil tetap akan keputusannya dengan memberikan hadiah penalti kepada Bhayangkara FC.
Ezechiel N'douassel lalu maju sebagai eksekutor, tetapi sepakan eks penyerang Persib itu dapat ditepis oleh Teja Paku Alam.
Kegagalan penalti Ezechiel N'douassel sontak membuat pelatuh dan ofisial Persib berselebrasi dan menengok ke bench Bhayangkara FC.
Baca juga: Bhayangkara Vs Persib Bandung, Ribut di Akhir Pertandingan
Emosi para ofisial The Guardian tampak tersulut hingga akhirnya terjadi kericuhan ketika pertandingan usai.
Kericuhan baru dapat diredakan setelah perangkat pertandingan dan aparat yang berjaga dapat melerai kedua kubu.
Buntut dari keributan ini, Bhayangkara FC dan Persib pun berpotensi dijatuhi hukuman karena tak menjaga sportivitas dalam menjalankan laga.
Selain itu, Manajer Bhayangkara FC Sudarmadji juga terlihat menurunkan masker saat menghampiri Robert Rene Alberts dengan agresif.
Hal ini melanggar protokol kesehatan ketat yang menjadi fondasi bergulirnya kembali kompetisi dan menjadi komitmen utama PSSI dan LIB sebagai penyelenggara kompetisi sepak bola di Indonesia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.