Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 15/09/2021, 19:20 WIB

KOMPAS.com - Profesi sepak bola profesional menawarkan kejayaan dan kemuliaan bagi yang terjun di dalamnya. Ketenaran ditambah dengan pendapatan yang fantastis membuat profesi ini terlihat sangat menjanjikan.

Namun, di sisi lain, iming-iming kejayaan ini menjadi sebuah jebakan yang membuat terlena.

Terbiasa dengan pendapatan besar, membuat banyak pesepak bola terjebak dalam masa kejayaan. Alhasil, yang tidak bisa menahan diri harus siap merana pada hari tua.

Hal tersebut nyaris dirasakan pelatih senior Djadjang Nurdjaman. Dia berkisah sempat terlena dalam nikmatnya ketenaran pada masa kejayaan hingga terlambat menyiapkan hari tuanya.

Sebagai pemain, dia merupakan pemain berlabel bintang pada masa jayanya. Dia berhasil mengantarkan Persib Bandung juara tiga kali Kompetisi Perserikatan 1985, 1989-1990, dan 1993-1994.

Capaian itu membuatnya menjadi salah satu legenda Persib Bandung yang masih disegani hingga saat ini.

Baca juga: Atlet, Jalan Tak Mudah dan Tanda Tanya Besar tentang Masa Depan...

Selain bersama Persib, Djadjang Nurdjaman pun mendapatkan kesempatan membela timnas Indonesia dari tahun 1987-1997.

Dia menikmati masa-masa kejayaannya sampai lupa menata keuangan dan berinvestasi untuk hari tua. Barulah setelah memasukan pengujung karier, pelatih kelahiran 30 Maret 1956 tersebut mulai meniti karier pasca-pensiun. Kemudian, dia memutuskan menjadi seorang pelatih.

"Awalnya tidak kepikiran, tetapi setelah mendekati usia pensiun sebagai pesepak bola, baru terpikir karena tidak mau keluar dari lingkungan sepak bola," kata pelatih yang biasa disapa Djanur itu kepada Kompas.com.

Penyesalan kedua, dia tidak menata finansialnya saat masih aktif menjadi pemain. Djanur justru baru melek finansial saat memulai meniti karier sebagai pelatih.

Namun, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Baca juga: Kesejahteraan Atlet dan Mantan Atlet: Antara Fakta dan Impian

"Dulu saya tidak sempat menabung ketika menjadi pemain karena tidak punya gaji sebesar pemain 'zaman now'. Saya baru bisa menabung setelah menjadi pelatih, bisa dibilang terlambat," ujar pelatih yang kini menangani Barito Putera tersebut.

Meskipun demikian, keterlambatan yang dialami Djadjang Nurdjaman dalam menata karier dan finansial disebabkan beberapa alasan.

Selain alasan jumlah pendapatan yang berbeda, perbedaan orientasi prestasi antara pesepak bola zaman dulu dan sekarang juga memegang peran.

Dulu, banyak pemain berlomba-lomba berprestasi agar bisa diangkat sebagai pegawai pemerintah. Karena itu, kemudian banyak pemain yang memutuskan fokus berprestasi tanpa memikirkan pilihan karier sepak bolanya.

Selain itu, akses dan peluang untuk mengembangkan karier bagi atlet juga tidak semudah sekarang. Dulu akses informasi sangat terbatas, apalagi pendidikan level lanjutan seperti universitas masih bersifat eksklusif.

Karena itu, hanya atlet-atlet tertentu yang visioner, mau menginvestasikan waktu, tenaga, dan pikirannya.

Pelatih Barito Putera Djadjang Nurdjaman saat babak 8 besar Piala Menpora 2021 melawan Persija Jakarta yang berakhir dengan skor 1-0 di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/04/2021) malam.KOMPAS.com/Suci Rahayu Pelatih Barito Putera Djadjang Nurdjaman saat babak 8 besar Piala Menpora 2021 melawan Persija Jakarta yang berakhir dengan skor 1-0 di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/04/2021) malam.

"Tadinya bisa seiring pendidikan karena ya main bola zaman saya targetnya bukan gaji seperti sekarang, melainkan berprestasi untuk dikerjakan oleh pemerintah setempat," katanya.

Kondisi tersebut sangat berbeda dengan kondisi persepakbolaan modern. Banyak opsi jenjang karier yang disediakan, bahkan saat pemain masih tengah disibukkan sebagai seorang pesepak bola aktif, seperti menjadi pebisnis kuliner atau properti.

"Jenis usahanya macam-macam, ada usaha kuliner, kos-kosan, dll. Alasannya bisa ditinggal, tidak harus selalu dipantau," ujar pelatih berusia 62 tahun itu.

Baca juga: Kembangkan Usaha, Kim Jeffrey Rambah Bidang Bisnis Kuliner

Karena pengalamannya itu, Djajang Nurdjaman berpesan kepada pemain-pemain profesional yang masih aktif untuk mulai menata finansial dan karier.

Kunci utamanya adalah menjaga gaya hidup dan mau berinvestasi.

"Yang harus dilakukan oleh pemain profesional adalah harus disiplin tinggi di dalam dan di luar lapangan. Lifestyle glamor, kehidupan malam, boros, wajib dihindari," tuturnya.

"Menabung sangat penting karena pesepak bola setelah pensiun di usia 30-35 tahun punya peluang tipis jadi pegawai, jadi akan hidup dari dana tabungan tersebut," kata pelatih asal Majalengka itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jadwal MotoGP Portugal 2023, Langkah Awal Bagnaia Pertahankan Gelar

Jadwal MotoGP Portugal 2023, Langkah Awal Bagnaia Pertahankan Gelar

Motogp
Argentina Vs Panama: Ketika Mata Lionel Messi Berkaca-kaca…

Argentina Vs Panama: Ketika Mata Lionel Messi Berkaca-kaca…

Internasional
Jadwal Liga 1 Hari Ini, Persib Bandung Vs Bhayangkara FC

Jadwal Liga 1 Hari Ini, Persib Bandung Vs Bhayangkara FC

Liga Indonesia
Arema FC Vs Borneo FC: Singo Edan Tak Pikirkan Barisan Mantan

Arema FC Vs Borneo FC: Singo Edan Tak Pikirkan Barisan Mantan

Liga Indonesia
Ronaldo Cetak Rekor Dunia, Pelatih Baru Portugal Terpesona

Ronaldo Cetak Rekor Dunia, Pelatih Baru Portugal Terpesona

Internasional
Hasil Swiss Open 2023: 5 Wakil ke Perempat Final, Putri KW Libas Unggulan

Hasil Swiss Open 2023: 5 Wakil ke Perempat Final, Putri KW Libas Unggulan

Badminton
Ronaldo Cetak Gol Free Kick Beruntun Setelah Puasa Nyaris Setahun

Ronaldo Cetak Gol Free Kick Beruntun Setelah Puasa Nyaris Setahun

Internasional
Hasil Kualifikasi Euro 2024: Portugal Pesta Gol, Inggris Bekuk Italia

Hasil Kualifikasi Euro 2024: Portugal Pesta Gol, Inggris Bekuk Italia

Internasional
Hasil Italia Vs Inggris 1-2, Tiga Singa Putus Rekor Azzurri

Hasil Italia Vs Inggris 1-2, Tiga Singa Putus Rekor Azzurri

Internasional
Hasil Portugal Vs Liechtenstein 4-0: Ronaldo Dwigol, Pecahkan Rekor Dunia

Hasil Portugal Vs Liechtenstein 4-0: Ronaldo Dwigol, Pecahkan Rekor Dunia

Internasional
Soal Kepergiaan dari Man United, Ronaldo: Tidak Ada Waktu Menyesal

Soal Kepergiaan dari Man United, Ronaldo: Tidak Ada Waktu Menyesal

Liga Inggris
Swiss Open 2023: Jadi Ganda Putra Indonesia yang Tersisa, Fikri/Bagas Tanpa Beban

Swiss Open 2023: Jadi Ganda Putra Indonesia yang Tersisa, Fikri/Bagas Tanpa Beban

Sports
Persib Bandung Vs Bhayangkara, Tekad The Guardian Kembali ke Lajur Positif

Persib Bandung Vs Bhayangkara, Tekad The Guardian Kembali ke Lajur Positif

Liga Indonesia
HT Italia Vs Inggris: Kane Ukir Rekor, The Three Lions Unggul 2-0

HT Italia Vs Inggris: Kane Ukir Rekor, The Three Lions Unggul 2-0

Internasional
Kevin Sanjaya Resmi Menikah dengan Valencia Tanoesoedibjo di Paris

Kevin Sanjaya Resmi Menikah dengan Valencia Tanoesoedibjo di Paris

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+