BANDUNG, KOMPAS.com - Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali membuat beberapa tim menyesuaikan kondisi, khususnya yang berbasis di wilayah Jawa dan Bali.
Penerapan PPKM Darurat membuat tim asal Jawa-Bali mesti melakukan perubahan dalam menggelar sesi latihan tim, tak terkecuali dengan Persib Bandung.
Klub berjulukan Maung Bandung itu sudah menghentikan sesi latihan tim sejak 3 Juli lalu, bertepatan dengan dimulainya masa PPKM Darurat Jawa-Bali.
Sebagai gantinya, para pemain tetap diwajibkan menjalani latihan secara mandiri di kediaman masing-masing.
Baca juga: Nasib Kompetisi Liga 1 Masih Abu-abu, Moral Persib Perlahan Ambruk
Pelatih Persib Robert Rene Alberts menilai, kebijakan PPKM Darurat berdampak terhadap tim yang berbasis di wilayah Jawa-Bali dalam melanjutkan persiapan menghadapi kompetisi.
Sebaliknya, klub-klub yang berasal dari luar wilayah Jawa-Bali masih bisa menggelar sesi latihan tim.
"Bicara mengenai lockdown (PPKM Darurat), itu berarti hanya bicara tim-tim yang berasal dari Pulau Jawa dan Bali," kata Alberts kepada wartawan, Minggu (18/7/2021).
"Namun, tim yang berada di luar area tersebut, seperti Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, dan Papua, mereka tidak masuk dalam area yang lockdown," tutur pelatih 66 tahun itu.
"Dari apa yang bisa kami lihat, tim-tim ini beberapa ada yang tetap berlatih dan beberapa ada juga yang memantau perkembangan dari liga," kata dia.
Baca juga: Persib Tunggu Kepastian Liga 1 2021 Sebelum Pikirkan Rencana Lanjutan
Lebih lanjut, Alberts mengatakan, sejauh ini dia belum memiliki rencana lanjutan persiapan Persib menghadapi kompetisi. Sebab, belum ada kepastian soal jadwal Liga 1 2021.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.