KOMPAS.com - Mantan pemain Inggris, Gary Lineker, memberikan dukungan kepada Bukayo Saka yang mendapat serangan rasial.
Bukayo Saka bersama Marcus Rashford dan Jadon Sancho menerima serangan rasial akibat kegagalan mereka mengeksekusi penalti pada laga final Euro 2020 kontra Italia.
Inggris dan Italia harus berduel hingga babak adu setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit pada final yang berlangsung di Stadion Wembley, Minggu (11/7/2021) waktu setempat.
Italia akhirnya keluar sebagai juara Euro 2020 setelah menang 3-2 atas Inggris pada babak tos-tosan.
Baca juga: Pesan Terbuka Bukayo Saka Usai Menerima Serangan Rasial
Sebanyak tiga penendang Inggris yang tak berhasil mengeksekusi penalti adalah Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka.
Kegagalan Bukayo Saka sebagai eksekutor kelima Inggris yang kemudian memastikan kemenangan timnas Italia.
Tak hanya gagal membawa Inggris juara Euro 2020, ketiga pemain muda tersebut juga menerima serangan bernada rasial di media sosial.
Marcus Rashford dan Jadon Sancho lebih dulu buka suara soal perlakuan rasial yang mereka terima.
Sementara itu, Bukayo Saka yang sempat menutup akun media sosialnya, telah menuliskan surat terbuka pada Kamis (15/7/2021) malam WIB.
Baca juga: Rashford Masih Heran Setelah Gagal Jadi Algojo Penalti Timnas Inggris
Surat terbuka Saka turut direspons eks pemain timnas Inggris yang sekarang menjadi presenter di BBC, Gary Lineker.
Gary Lineker meminta Saka untuk bangkit dan tak perlu menyesali kegagalan penalti karena hampir semua pemain pernah merasakannya termasuk Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
"Masa depan timnas Inggris sangat cerah. Pesepak bola muda yang sangat berbakat dan mengesankan, baik di dalam maupun di luar lapangan," tulis Gary Lineker di media sosialnya.
"Anda berusia 19 tahun dan memiliki nyali untuk mengambil penalti. Bahkan, Messi dan Ronaldo pun pernah gagal melakukannya. Banggalah, jangan merasa bersalah."
The future of @England is wonderfully bright. Young immensely talented young footballers who are so impressive both on and off the field. You’re 19 and had the balls to step up to take a penalty. Even Messi and Ronaldo have missed plenty of them. Feel proud not guilty. ???????? https://t.co/dkjerCxBwx
— Gary Lineker ???? (@GaryLineker) July 15, 2021
Baca juga: Jadon Sancho: Kebencian Tak Akan Pernah Menang...
Berikut surat terbuka Bukayo Saka melalui akun media sosialnya.
Saya telah menjauh dari media sosial selama beberapa hari untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan merenungkan beberapa minggu terakhir.
Pesan ini tidak akan bisa mewakili betapa bersyukurnya saya atas semua cinta yang telah saya terima, dan saya merasa perlu berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukung saya.
Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari skuad Inggris yang menjadi panutan, mereka adalah saudara seumur hidup dan saya berterima kasih atas semua yang telah saya pelajari dari setiap pemain dan staf yang bekerja sangat keras.
Merupakan segalanya bagi saya untuk membantu tim mencapai final pertama kami dalam 55 tahun, melihat keluarga saya di antara penonton, mengetahui apa yang telah mereka berikan untuk membantu saya sampai ke titik ini.
Tidak ada kata-kata untuk memberitahu Anda betapa kecewanya saya dengan hasil dan penalti saya. Saya benar-benar percaya kami akan memenangkan Euro untuk Anda.
Saya minta maaf karena tidak dapat membawanya pulang untuk Anda tahun ini, tetapi saya berjanji bahwa kami akan memberikan semua yang kami miliki untuk memastikan generasi ini tahu bagaimana rasanya menang.
Reaksi saya pascapertandingan mengatakan semuanya, saya sangat terluka dan merasa seperti saya telah mengecewakan kalian semua dan keluarga Inggris saya.
Namun, saya dapat menjanjikan ini kepada kalian. Saya tidak akan membiarkan momen itu atau hal negatif yang saya terima minggu ini menghancurkan saya.
Bagi mereka yang telah berkampanye atas nama saya dan mengirimkan saya surat yang tulus, semoga saya dan keluarga saya baik-baik saja. Saya sangat berterima kasih.
Inilah sepak bola yang seharusnya. Gairah orang-orang dari semua ras, jenis kelamin, agama dan latar belakang datang bersama-sama dengan berbagi kegembiraan dalam rollercoaster sepak bola. Kepada platform media sosial Instagram, Twitter, dan Facebook saya tidak ingin ada anak atau orang dewasa menerima pesan kebencian dan menyakitkan yang saya, Marcus, dan Jadon terima minggu ini.
Saya langsung tahu jenis kebencian yang akan saya terima. Itu adalah kenyataan menyedihkan bahwa platform besar Anda tidak cukup berupaya untuk menghentikan pesan-pesan ini.
Tidak ada tempat untuk rasialisme atau kebencian dalam bentuk apa pun di sepak bola atau di area masyarakat mana pun.
Bagi mayoritas orang yang melaporkan para pengirim mengirim pesan ini, dengan mengambil tindakan dan melaporkan komentar ini ke polisi dan mengusir kebencian lewat sikap baik terhadap satu sama lain, kita akan menang.
Cinta selalu menang.
Bukayo Saka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.