Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Merasa Bersalah Saka, Messi-Ronaldo Juga Pernah Gagal Penalti

Kompas.com - 16/07/2021, 17:20 WIB
Farahdilla Puspa,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

Sumber Mirror

KOMPAS.com - Mantan pemain Inggris, Gary Lineker, memberikan dukungan kepada Bukayo Saka yang mendapat serangan rasial.

Bukayo Saka bersama Marcus Rashford dan Jadon Sancho menerima serangan rasial akibat kegagalan mereka mengeksekusi penalti pada laga final Euro 2020 kontra Italia.

Inggris dan Italia harus berduel hingga babak adu setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit pada final yang berlangsung di Stadion Wembley, Minggu (11/7/2021) waktu setempat.

Italia akhirnya keluar sebagai juara Euro 2020 setelah menang 3-2 atas Inggris pada babak tos-tosan.

Baca juga: Pesan Terbuka Bukayo Saka Usai Menerima Serangan Rasial

Sebanyak tiga penendang Inggris yang tak berhasil mengeksekusi penalti adalah Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka.

Kegagalan Bukayo Saka sebagai eksekutor kelima Inggris yang kemudian memastikan kemenangan timnas Italia.

Tak hanya gagal membawa Inggris juara Euro 2020, ketiga pemain muda tersebut juga menerima serangan bernada rasial di media sosial.

Marcus Rashford dan Jadon Sancho lebih dulu buka suara soal perlakuan rasial yang mereka terima.

Sementara itu, Bukayo Saka yang sempat menutup akun media sosialnya, telah menuliskan surat terbuka pada Kamis (15/7/2021) malam WIB.

Baca juga: Rashford Masih Heran Setelah Gagal Jadi Algojo Penalti Timnas Inggris

Surat terbuka Saka turut direspons eks pemain timnas Inggris yang sekarang menjadi presenter di BBC, Gary Lineker.

Gary Lineker meminta Saka untuk bangkit dan tak perlu menyesali kegagalan penalti karena hampir semua pemain pernah merasakannya termasuk Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

"Masa depan timnas Inggris sangat cerah. Pesepak bola muda yang sangat berbakat dan mengesankan, baik di dalam maupun di luar lapangan," tulis Gary Lineker di media sosialnya.

"Anda berusia 19 tahun dan memiliki nyali untuk mengambil penalti. Bahkan, Messi dan Ronaldo pun pernah gagal melakukannya. Banggalah, jangan merasa bersalah."

Baca juga: Jadon Sancho: Kebencian Tak Akan Pernah Menang...

Berikut surat terbuka Bukayo Saka melalui akun media sosialnya.

Saya telah menjauh dari media sosial selama beberapa hari untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan merenungkan beberapa minggu terakhir.

Pesan ini tidak akan bisa mewakili betapa bersyukurnya saya atas semua cinta yang telah saya terima, dan saya merasa perlu berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukung saya.

Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari skuad Inggris yang menjadi panutan, mereka adalah saudara seumur hidup dan saya berterima kasih atas semua yang telah saya pelajari dari setiap pemain dan staf yang bekerja sangat keras.

Merupakan segalanya bagi saya untuk membantu tim mencapai final pertama kami dalam 55 tahun, melihat keluarga saya di antara penonton, mengetahui apa yang telah mereka berikan untuk membantu saya sampai ke titik ini.

Tidak ada kata-kata untuk memberitahu Anda betapa kecewanya saya dengan hasil dan penalti saya. Saya benar-benar percaya kami akan memenangkan Euro untuk Anda.

Saya minta maaf karena tidak dapat membawanya pulang untuk Anda tahun ini, tetapi saya berjanji bahwa kami akan memberikan semua yang kami miliki untuk memastikan generasi ini tahu bagaimana rasanya menang.

Reaksi saya pascapertandingan mengatakan semuanya, saya sangat terluka dan merasa seperti saya telah mengecewakan kalian semua dan keluarga Inggris saya.

Namun, saya dapat menjanjikan ini kepada kalian. Saya tidak akan membiarkan momen itu atau hal negatif yang saya terima minggu ini menghancurkan saya.

Bagi mereka yang telah berkampanye atas nama saya dan mengirimkan saya surat yang tulus, semoga saya dan keluarga saya baik-baik saja. Saya sangat berterima kasih.

Inilah sepak bola yang seharusnya. Gairah orang-orang dari semua ras, jenis kelamin, agama dan latar belakang datang bersama-sama dengan berbagi kegembiraan dalam rollercoaster sepak bola. Kepada platform media sosial Instagram, Twitter, dan Facebook saya tidak ingin ada anak atau orang dewasa menerima pesan kebencian dan menyakitkan yang saya, Marcus, dan Jadon terima minggu ini.

Saya langsung tahu jenis kebencian yang akan saya terima. Itu adalah kenyataan menyedihkan bahwa platform besar Anda tidak cukup berupaya untuk menghentikan pesan-pesan ini.

Tidak ada tempat untuk rasialisme atau kebencian dalam bentuk apa pun di sepak bola atau di area masyarakat mana pun.

Bagi mayoritas orang yang melaporkan para pengirim mengirim pesan ini, dengan mengambil tindakan dan melaporkan komentar ini ke polisi dan mengusir kebencian lewat sikap baik terhadap satu sama lain, kita akan menang.

Cinta selalu menang.

Bukayo Saka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com