MALANG, KOMPAS.com - Arema FC mendukung langkah pemerintah yang menutup akses masuk bagi seluruh WNA ke Indonesia pada awal Januari 2021 mendatang sebagai upaya membatasi transmisi varian baru virus corona.
Kebijakan tersebut diakui akan memberikan kerugian dalam domain sepak bola, tetapi menurutnya kesehatan dan keamanan tetap harus diutamakan.
“Saya sangat setuju,” kata Ruddy Widodo, General Manajer Arema FC, kepada kru media.
“Kalau rembukan soal sepak bola, kembali lagi harus menggunakan bahasa bola. Namun, sektor kesehatan tetap nomor 1. Jangan dilupakan sektor kesehatan dan sektor keamanan, kan seperti itu.”
“Tujannya untuk menahan virus Covid-19 yang baru, ya setuju. Namun, sepak bola tetap harus dipikirkan,” imbuhnya.
Baca juga: Berusaha Profesional, Pelatih Arema FC Tegar Habiskan Natal Tanpa Keluarga
Saat ini beberapa pemain asing Liga 1 terpantau masih berada di luar negeri.
Jika kemudian kompetisi diizinkan untuk diputar kembali pada Februari, para pemain ini dipastikan bakal datang terlambat karena kebijakan dari pemerintah.
Ruddy Widodo mengatakan kerugian tersebut tidak akan menjadi masalah.
Persoalan utama klub saat ini adalah penghentian kompetisi yang tanpa kejelasan.
“Industri sepak bola jangan sampai mandek,” ucap GM asal Madiun tersebut.
“Kalau kembali pada larangan pemerintah saya sangat setuju. Ke mana tujuannya untuk meminimalisir penyebaran,” imbuhnya.
Baca juga: Arema FC Masuk Nomine Klub Populer ASEAN, Bukti Cinta Aremania
Arema FC sendiri juga bakal terkena dampak dari kebijakan anyar yang akan diterapkan mulai pada 1-14 Januari 2021 tersebut.
Dua anggota tim mereka, Bruno Smith dan pelatih kiper Felipe Americo, saat ini sedang berada di Brasil.
“Ya, kalau Bruno Smith karena dia belum punya KITAS baliknya diundur jadi 15 Januari,” terangnya.
Felipe Americo ada kemungkinan bisa pulang lebih cepat karena punya KITAS walau tidak ada jaminan.
“Tidak masalah, tapi yang terpenting sepak bola ini terselamatkan. Jangan mandek total seperti ini kan kasihan,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.