Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xavi Tegaskan Bertahan di Qatar, Calon Presiden Barcelona Victor Font Gigit Jari

Kompas.com - 19/12/2020, 06:40 WIB
Kevin Topan Kristianto,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

Tetapi saya harus mengakui bahwa saya menyukai hampir semua hal di Qatar. Cuacanya luar biasa, cerah hampir setiap hari, dan ini adalah tempat yan g sangat santai untuk berkerja karena orang-orangnya sangat respek dan ramah. Ini juga negara yang sangat aman dengan tingkat kejahatan sangat rendah, jadi ini tempat yang bagus untuk membesarkan keluarga.

Sejak kami pindah ke sini, saya bisa menghabiskan banyak waktu berkualitas dengan istri dan dua anak saya yang masih kecil. Karena latihan biasanya digelar sore hari, saya punya waktu untuk mengantar putri saya ke sekolah setiap hari dan kemudian menghabiskan sisa pagi bermain dengan putra saya. Pada akhir pekan, ada banyak hal menyenangkan yang bisa dilakukan. Saya sering makan di salah satu dari banyak restoran di Doha, seperti Lo Spaghetto, yang sangat baik untuk makanan Italia, atau Bibo, sebuah restoran Spanyol, untuk merasakan rumah sendiri. Selain itu, hotel pantai di sini luar biasa dan tempat yang tepat untuk bersantai di akhir pekan, meskipun baru-baru ini, dengan musim sepak bola yang sedang marak, saya tidak punya banyak waktu untuk menikmati bagian kehidupan ini di Qatar.

Sejak pindah ke Qatar, saya juga memiliki kesempatan untuk bekerja dengan beberapa badan amal yang luar biasa. Salah satunya proyek Generation Amazing, menjadi sangat dekat di hati saya. Proyek ini menggunakan sepak bola untuk memberdayakan dan mendidik kaum muda dan mengajari mereka keterampilan hidup yang penting. Program ini baru saja merayakan hari jadinya yang ke-10 dan sangat menyenangkan menyaksikannya berkembang hingga ke titik di mana ia kini telah menciptakan dampak positif bagi lebih dari 500 ribu orang di sepuluh negara berbeda. Beberapa proyek termasuk membangun lapangan sepak bola di kamp pengungsian dan menetapkan program keberlanjutan untuk memastikan penggunaan fasilitas yang efisien. Saya telah menghadiri upacara pembukaan fasilitas seperti ini di Yordania dan India, dan saya telah melihat dampaknya yang sangat besar terhadap masyarakat.

Meskipun saya awalnya hanya berencana untuk tinggal di Qatar untuk melihat karier bermain saya, ketika saya diberikan kesempatan untuk mengambil alih sebagai pelatih Al Sadd, saya sangat bersemangat. Saya dan keluarga saya sangat mencintai Qatar dan gaya hidup di sini, jadi ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk mengambil langkah pertama dalam karier kepelatihan saya dan mengawasi tim dengan pemain yang menjanjikan yang kemungkinan akan menjadi bagian dari tim nasional Qatar pada tahun 2022. Setelah bermain untuk Al Sadd, saya tahu ini akan menjadi tempat yang fantastis untuk beralih ke dunia kepelatihan dan membantu mengembangkan beberapa pemain ini.

Butuh beberapa saat bagi saya untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan baru saya sebagai pelatih, tetapi saya sangat menikmatinya. Filosofi saya sama seperti ketika saya masih menjadi pemain: Saya suka bermain sepakbola dengan gaya yang positif. Sebagai pemain, saya suka memiliki bola, mempertahankan penguasaan bola, menyerang dan menciptakan peluang sebanyak mungkin. Saya memainkan sepak bola berbasis penguasaan bola, dengan kecepatan tinggi, dan saya suka para pemain saya memahami pentingnya bermain sebagai sebuah tim. Setiap orang harus bertahan bersama dan menyerang bersama. Di atas semua pemain harus menikmati bermain sepak bola, dan cara terbaik untuk menikmatinya adalah dengan memiliki bola, menciptakan banyak peluang dan mencetak banyak gol. Seperti inilah sepak bola bagi saya dan saya berharap para pemain saya mengalaminya saat mereka bermain di kepemimpinan saya.

Kami akan melawan Al Arabi di final Piala Emir. Ini adalah kompetisi paling bergengsi di Qatar dan turnamen yang ingin dimenangkan oleh semua pemain di sini. Ini akan menjadi pertandingan pertama yang dimainkan di Al Rayyan, salah satu dari delapan stadion yang akan menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia pada 2022. Pertandingan itu akan digelar pada 18 Desember, Hari Nasional Qatar, dan menandai hitungan mundur dua tahun hingga final Piala Dunia. Stadion ini juga akan terisi 50 persen dari kapasias maksimal untuk laga ini. Hal ini akan sangat bagus untuk para pemain dan harus menciptakan suasana yang baik yang sebenar-benarnya pascaperiode sulit untuk semua orang.

Selama saya di sini, saya telah melihat bahwa sepak bola berkembang sangat baik di Qatar. Proyek Piala Dunia berarti bahwa mereka harus benar-benar fokus pada pengembangan tidak hanya fasilitas dan stadion kelas dunia untuk menggelar turnamen, tetapi tim nasional yang mampu bersaing di panggung terbesar dengan tim-tim terbaik di dunia. Akademi Aspire, yang didirikan pada tahun 2004 untuk membantu perkembangan pemain sepak bola dan atlet lainnya di negara ini, telah sukses besar. Generasi pemain baru yang muncul di Qatar meningkat pesat. Saya dapat melihat peningkatan ini dengan para pemain saya sendiri di Al Sadd dan merupakan suatu kehormatan untuk bekerja dengan mereka setiap hari dan membantu mereka mendapatkan kepercayaan diri.

Dengan laju perkembangan saat ini, dan baru-baru ini memenangkan Piala AFC, saya pikir Qatar dapat bersaing dengan sangat baik di Piala Dunia pertamanya pada tahun 2022. Budaya sepak bola tumbuh dengan sangat cepat di sini dan saya percaya bahwa Piala Dunia akan membantu membawa mereka ke level berikutnya, tidak hanya di Qatar tetapi di seluruh kawasan Arab. Sementara nanti akan menjadi waktu untuk mengambil langkah selanjutnya dalam karier kepelatihan saya, untuk saat ini, saya fokus menikmati waktu saya di sini dan memanfaatkan kesempatan untuk memainkan peran kecil dalam perjalanan seru Qatar menuju tahun 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com