BANDUNG, KOMPAS.com - Manajemen Persib Bandung akan mengikuti kebijakan yang ditelurkan oleh PSSI terkait kelanjutan Liga 1 2020.
Beberapa waktu lalu, PSSI sudah mengirimkan surat resmi kepada seluruh kontestan Liga 1 2020 terkait lanjutan kompetisi musim ini.
Dalam Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/69/XI/2020 itu, PSSI berencana memutar kembali kompetisi pada Februari 2021.
Keputusan tersebut diambil menyusul tidak keluarnya izin dari Kepolisian RI untuk menggelar kompetisi hingga akhir tahun.
Sebelumnya, lanjutan Liga 1 dan Liga 2020 yang sudah ditangguhkan sejak pertengahan Maret 2020 akan diputar kembali pada Oktober 2020.
Baca juga: Kisah Jaino Matos Rintis Diklat Persib Bandung dari Nol
Sayang, rencana tersebut batal lantaran tidak adanya izin dari Polri hanya beberapa hari sebelum kick-off.
Pihak Kepolisian urung memberikan izin kompetisi lantaran grafik penyebaran virus corona di Indonesia terus meningkat.
Merespon keputusan tersebut, PSSI sempat mengajukan agar kompetisi bisa digelar awal November atau Desember 2020.
Sayang, permintaan tersebut pun tidak dikabulkan karena jadwal kompetisi berdekatan dengan agenda Pilkada serentak yang akan diselenggarakan di sejumlah daerah di Indonesia.
Direktur Operasional PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono, mengatakan bahwa pada prinsipnya Persib akan mengikuti kebijakan yang dibuat PSSI terkait kompetisi.
Hanya, pihaknya meminta kejelasan jadwal pasti lanjutan kompetisi.
Dikatakan Teddy, pihaknya sangat berharap agar rencana menggulirkan lanjutan kompetisi musim ini tidak lagi mengalami perubahan.
Artinya, kompetisi musim ini kembali digelar pada Februari 2021.
"Pada prinsipnya, kami mengikuti dan menaati kebijakan dari PSSI. Hanya, kami meminta agar dipastikan bahwa liga bisa dimulai Februari 2021," kata Teddy saat dihubungi wartawan, Jumat (20/11/2020).
Baca juga: Abdul Aziz Targetkan Juara bersama Persib dan Masuk Timnas
Dalam SK tersebut, PSSI juga menyinggung perihal aturan terkait gaji pemain.
Dalam poin keempat disebutkan bahwa klub diperbolehkan untuk melakukan pembayaran gaji pemain, pelatih, dan ofisial mulai bulan Oktober sampai Desember ditetapkan maksimal 25 persen dari nilai kontrak dalam Perjanjian Kerja.
Adapun dalam poin selanjutnya disebutkan, klub diharuskan melakukan penyesuaian kembali gaji yang dibayarkan kepada pemain, pelatih, dan ofisial tim.
Penyesuaian dilakukan sebulan jelang kompetisi bergulir.
Penyesuaian nilai kontrak untuk Liga 1 dengan besaran 50 persen dan Liga 2 dengan besaran 60 persen dari total nilai kontrak.
Terkait hal tersebut, Teddy menegaskan, pihaknya sudah berdiskusi dengan para pemain, pelatih, dan ofisial tim. Hasilnya, semua menerima keputusan tersebut dengan lapang dada.
"Semua sudah kami diskusikan dengan pemain dan pelatih, dan semua sudah tidak ada masalah. Artinya semua sudah setuju dengan kebijakan tersebut," tegas Teddy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.