Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liga Jepang, Sponsor Nagoya Grampus Tinggalkan Papan Reklame

Kompas.com - 07/09/2020, 22:11 WIB
Josephus Primus

Penulis

Sumber Kyodonews

NAGOYA, KOMPAS.com - Sponsor klub Liga Jepang Nagoya Grampus perlahan-lahan meninggalkan papan reklame.

"Strategi beriklan pada papan-papan iklan atau billboard di masa pandemi corona ini sudah usai,"kata Yuki Ouchida dari Departemen Penjualan Nagoya Grampus.

Baca juga: Cara Mitra Liga Jepang Hadapi Pandemi

Klub yang disponsori oleh perusahaan produsen otomotif Toyota ini menyiapkan sekitar 200 kendaraan bagi para fans klub untuk menonton bareng laga Nagoya Grampus melalui layar lebar.

Pabrik Toyota memproduksi penutup muka di masa pandemiToyota Motor Corp Pabrik Toyota memproduksi penutup muka di masa pandemi

Kegiatan itu dilakukan di halaman pabrik kantor pusat Toyota di Prefektur Aichi.

Tak hanya sampai di situ, Nagoya Grampus juga menggamit mitranya KDDI Corp.

Istana Nagoya di Prefektur Aichi, Jepang, salah satu destinasi wisata sejarah yang banyak dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Foto diambil pada Senin (13/2/2017).KOMPAS.com/FARID ASSIFA Istana Nagoya di Prefektur Aichi, Jepang, salah satu destinasi wisata sejarah yang banyak dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Foto diambil pada Senin (13/2/2017).

KDDI Corp yang merupakan operator seluler di Jepang ini menyediakan tiket laga dengan syarat agar fans mau beralih menggunakann nomor ponsel produk KDDI Corp.

"Masa pandemi adalah kesempatan untuk menjawab tantangan olahraga dunia," kata Profesor Yuji Kawakami, pakar periklanan olahraga dari Universitas Teikyo.

Gerakan

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam Dok. Kemendikbud Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam

Pandemi corona juga merupakan ajang yang harus dipandang sebagai tantangan untuk menciptakan inovasi-inovasi.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam mengatakan hal itu dalam peluncuran Focus Group Discusion (FGD) bertajuk "Membangun Ekosistem Reka Cipta Indonesia Melalui Kolaborasi Pentahelix sebagai Implementasi Kampus Merdeka" pada Senin (7/9/2020).

Mendikbud Nadiem Makarim saat meluncurkan kebijakan Kampus Merdeka dalam Rapat Koordinasi Kebijakan Pendidikan Tinggi, di Gedung D kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat (24/1/2020). DOK. Kemendikbud Mendikbud Nadiem Makarim saat meluncurkan kebijakan Kampus Merdeka dalam Rapat Koordinasi Kebijakan Pendidikan Tinggi, di Gedung D kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat (24/1/2020).

FGD ini merupakan kerja sama dengan SWA Media Group.

Hadir berbicara dalam kesempatan itu Group Chief Editor SWA Kemal E Gani.

Menurut Nizam dirinya punya catatan bahwa inovasi justru lebih banyak terjadi di masa pandemi corona.

"Ada 1600 inovasi yang lahir di perguruan tinggi (PT)," kata Nizam.

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona

Inovasi sebanyak itu, lanjut Nizam, tercipta dalam kurun waktu mulai Maret 2020 hingga Juli 2020 atau saat bulan-bulan pandemi corona melanda Indonesia.

Tantangan yang dihadapi baik menurut Nizam maupun Kemal adalah belum adanya platform yang membuat inovasi ini makin berkembang dan berguna bagi masyarakat.

Ilustrasi telemedisin, inovasi teknologi mudahkan layanan kesehatan bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19.SHUTTERSTOCK/fizkes Ilustrasi telemedisin, inovasi teknologi mudahkan layanan kesehatan bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Platform itu berisikan lima unsur mulai pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, komunitas, dan media.

Ilustrasi inovasi teknologi di dunia kesehatan (medis), digital health.SHUTTERSTOCK/metamorworks Ilustrasi inovasi teknologi di dunia kesehatan (medis), digital health.

Bertolak dari situlah, Nizam berharap bahwa platform tersebut merupakan bentuk gerakan untuk membenahi sektor ekonomi di masa pandemi.

"Ini merupakan gerakan yang terus-menerus," pungkas Nizam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com