NAGOYA, KOMPAS.com - Sponsor klub Liga Jepang Nagoya Grampus perlahan-lahan meninggalkan papan reklame.
"Strategi beriklan pada papan-papan iklan atau billboard di masa pandemi corona ini sudah usai,"kata Yuki Ouchida dari Departemen Penjualan Nagoya Grampus.
Klub yang disponsori oleh perusahaan produsen otomotif Toyota ini menyiapkan sekitar 200 kendaraan bagi para fans klub untuk menonton bareng laga Nagoya Grampus melalui layar lebar.
Kegiatan itu dilakukan di halaman pabrik kantor pusat Toyota di Prefektur Aichi.
Tak hanya sampai di situ, Nagoya Grampus juga menggamit mitranya KDDI Corp.
KDDI Corp yang merupakan operator seluler di Jepang ini menyediakan tiket laga dengan syarat agar fans mau beralih menggunakann nomor ponsel produk KDDI Corp.
"Masa pandemi adalah kesempatan untuk menjawab tantangan olahraga dunia," kata Profesor Yuji Kawakami, pakar periklanan olahraga dari Universitas Teikyo.
Gerakan
Pandemi corona juga merupakan ajang yang harus dipandang sebagai tantangan untuk menciptakan inovasi-inovasi.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam mengatakan hal itu dalam peluncuran Focus Group Discusion (FGD) bertajuk "Membangun Ekosistem Reka Cipta Indonesia Melalui Kolaborasi Pentahelix sebagai Implementasi Kampus Merdeka" pada Senin (7/9/2020).
FGD ini merupakan kerja sama dengan SWA Media Group.
Hadir berbicara dalam kesempatan itu Group Chief Editor SWA Kemal E Gani.
Menurut Nizam dirinya punya catatan bahwa inovasi justru lebih banyak terjadi di masa pandemi corona.
"Ada 1600 inovasi yang lahir di perguruan tinggi (PT)," kata Nizam.
Inovasi sebanyak itu, lanjut Nizam, tercipta dalam kurun waktu mulai Maret 2020 hingga Juli 2020 atau saat bulan-bulan pandemi corona melanda Indonesia.
Tantangan yang dihadapi baik menurut Nizam maupun Kemal adalah belum adanya platform yang membuat inovasi ini makin berkembang dan berguna bagi masyarakat.
Platform itu berisikan lima unsur mulai pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, komunitas, dan media.
Bertolak dari situlah, Nizam berharap bahwa platform tersebut merupakan bentuk gerakan untuk membenahi sektor ekonomi di masa pandemi.
"Ini merupakan gerakan yang terus-menerus," pungkas Nizam.
https://bola.kompas.com/read/2020/09/07/22110188/liga-jepang-sponsor-nagoya-grampus-tinggalkan-papan-reklame