Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Berbeda Dua Pemain Persib Soal Aturan Pemotongan Gaji di Liga 1 2020

Kompas.com - 07/07/2020, 20:20 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Bek kiri Persib Bandung, Ardi Idrus, menanggapi santai kebijakan PSSI terkait pemotongan gaji pemain dan pelatih tim Liga 1 2020 dengan kisaran 50 hingga 60 persen.

Kebijakan tersebut tertulis dalam surat keputusan (SK) PSSI Nomor SKEP/53/VI/2020 tentang kelanjutan kompetisi dalam keadaan luar biasa 2020.

Semula, PSSI menerapkan kebijakan untuk memperbolehkan klub memangkas gaji para pemain dan pelatih hingga 75 persen dari total gaji semula.

Kebijakan tersebut diterapkan agar klub tidak terlalu terbebani dengan kewajiban membayar gaji pemain dan pelatih selama masa penangguhan kompetisi karena pandemi virus corona.

Kebijakan tersebut kemudian direvisi seiring dengan keputusan untuk melanjutkan kompetisi pada Oktober 2020. Klub wajib membayar gaji pemain dan pelatih dengan kisaran 50 sampai 60 persen dari nilai gaji yang tertera dalam kontrak awal.

Baca juga: Persib Segera Gelar Sesi Latihan Kolektif pada Pekan Ini

Ardi memaklumi kebijakan tersebut karena beban klub juga sangat berat. Terlebih, kompetisi akan digelar dengan format tanpa penonton.

Hal tersebut membuat total pemasukan klub berkurang karena mereka tidak akan mendapatkan pemasukan dari penjualan tiket pertandingan kandang.

"Ya itu sudah keputusan dan kesepakatan dari PSSI. Ya sudah kalau keputusannya seperti itu, apa boleh buat. Kalau misalkan tanpa penonton ya kami juga memikirkan beban klub juga. Karena semua ada plus minusnya," kata Ardi, di Graha Persib, Kota Bandung, Selasa (7/7/2020).

Adapun Ghozali Siregar memberikan tanggapan berbeda terkait kebijakan tersebut. Ghozali mengaku, dirinya belum mengetahui secara pasti terkait kebijakan pemotongan gaji pemain sebesar 50 hingga 60 persen.

Terlebih aturan tersebut juga masih belum jelas. Ghozali menuturkan, setiap pemain memiliki pemikiran berbeda terkait kebijakan tersebut.

Oleh karena itu, mantan pemain PSM Makassar itu berharap, PSSI bisa lebih memperjelas rincian dari pemotongan gaji tersebut.

"Nah saya juga tidak tahu 50 persen ini dari mana, iya itu saya tidak tahu SK-nya dan pembahasan seperti gimana. Setiap pemain kan punya pemikiran beda-beda dari kebijakan itu. Jadi belum jelas sama sekali," ungkap Ghozali.

Sebelumnya, tim Persib sudah melakukan pertemuan yang dihadiri jajaran manajemen, pemain, dan tim pelatih.

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar mengatakan, pertemuan membicarakan tentang persiapan latihan kolektif hingga kejelasan terkait kontrak dan gaji pemain serta pelatih.

"Pertama, pertemuan ini digelar untuk membahas mengenai persiapan latihan. Terutama dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19 dalam menjalankan latihan. Kedua, lebih utama, membahas mengenai kejelasan gaji dan kontrak," kata Umuh.

Lebih lanjut, Umuh mengatakan, Persib akan mengikuti aturan dari PSSI terkait penyesuaian pembayaran gaji dan kontrak pemain.

"Kami tentu mengikuti aturan PSSI. Kami tidak mau melanggar atau keluar dari kebijakan yang sudah diterapkan. Kan tidak enak juga sama klub lain. Makanya kami ambil langkah apapun harus sesuai dengan kebijakan PSSI," ungkap Umuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Motogp
Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Liga Inggris
Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Badminton
Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Timnas Indonesia
Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Motogp
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Badminton
Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Timnas Indonesia
Semifinal Piala Asia U23, Jangan Remehkan Lagi Indonesia

Semifinal Piala Asia U23, Jangan Remehkan Lagi Indonesia

Liga Indonesia
Hasil Thomas Cup 2024, Anthony Sinisuka Ginting Menang

Hasil Thomas Cup 2024, Anthony Sinisuka Ginting Menang

Badminton
Fakta Menarik Uzbekistan, Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23

Fakta Menarik Uzbekistan, Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pesan dan Harapan untuk Ernando Ari Jelang Laga Melawan Uzbekistan

Pesan dan Harapan untuk Ernando Ari Jelang Laga Melawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Saat Sikap Berkelas STY Disorot Usai Bawa Indonesia Singkirkan Korsel...

Saat Sikap Berkelas STY Disorot Usai Bawa Indonesia Singkirkan Korsel...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com