Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Status Home-Away Tak Lagi 'Berlaku' di Sepak Bola Setelah Pandemi

Kompas.com - 05/06/2020, 20:30 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

Sumber La Liga

KOMPAS.com - Hampir tiga bulan berlalu lebih lima liga top Eropa ditangguhkan karena pandemi virus corona, beberapa kompetisi kini mulai dilanjutkan.

Liga Belanda dan Perancis terpaksa dihentikan pada akhir April 2020 karena pemerintah setempat melarang penyelenggaraan event olahraga sampai awal September.

Bundesliga, kasta teratas Liga Jerman, menjadi kompetisi pertama dari lima liga top Eropa yang kembali dilanjutkan pada 16 Mei 2020.

Keputusan Bundesliga melanjutkan kompetisi akan diikuti oleh Liga Spanyol, Liga Inggris dan Liga Italia.

Liga Spanyol bakal memulai lagi kompetisi 11 Juni 2020, dilanjutkan Liga Inggris enam hari berselang, dan terakhir Liga Italia pada 20 Juni.

Satu kesamaan dari kelanjutan empat kompetisi Eropa itu adalah penerapan aturan pertandingan tanpa penonton.

Aturan baru itu diterapkan untuk menghindari risiko penularan virus corona karena pandemi di empat negara tersebut belum berakhir.

Baca juga: Persaingan Zona Liga Champions di LaLiga Ketat, 7 Tim Berpeluang

Statistik menarik dihasilkan dari tiga pekan pertama Bundesliga setelah dilanjutkan dengan aturan tanpa penonton.

Dari 37 pertandingan Bundesliga yang sudah selesai digelar, terdapat 19 laga di mana tim tuan rumah menderita kekalahan.

Sementara itu, hanya ada delapan laga dengan tim tuan rumah sebagai pemenang dan 10 pertandingan lainnya berakhir imbang.

Borussia Dortmund menjadi salah satu tim yang merasakan kekalahan di kandang sendiri setelah Bundesliga dilanjutkan.

Dortmund kalah 0-1 ketika menjamu Bayern Muenchen di Stadion Signal Iduna Park pada laga pekan ke-28 Bundesliga, 26 Mei 2020.

Hasil itu menjadi kekalahan kandang pertama Dortmund musim ini tidak hanya di Bundesliga melainkan seluruh kompetisi.

Melihat statistik di atas, benarkah status tim tuan rumah tidak lagi menguntungkan dalam pertandingan tanpa penonton?

Mantan pemain Atletico Madrid dan Barcelona, Luis Garcia, membenarkan pertanyaan tersebut.

Menurut Luis Garcia, pertandingan tanpa penonton tentu akan merugikan tim tuan rumah,  terutama yang memiliki fans fanatik.

Baca juga: Toni Kroos Ungkap Faktor Krusial untuk Menjuarai La Liga Musim Ini

Pendapat itu diungkapkan Luis Garcia kepada Kompas.com dalam interview 1-on-1 yang diseleranggarakan LaLiga, Kamis (4/6/2020).

"Saya masih ingat ketika bermain bagi Barcelona dan bertandang ke markas Real Sociedad. Itu (Stadion Anoeta) adalah tempat yang sulit. Tekanan suporter menyulitkan kami," ujar Luis Garcia.

"Saya juga pernah bermain tanpa disaksikan penonton di Yunani saat membela Pananthinaikos. Pertandingan rasanya seperti latihan," kata Luis Garcia.

"Bermain tanpa disaksikan penonton tentu akan berbeda. Sekarang tim tamu tidak akan mendapat tekanan dari suporter tuan rumah dan itu mengungtungkan," tutur Luis Garcia.

Lebih lanjut, Luis Garcia menilai aturan tanpa penonton membuat status tim kandang-tandang tidak lagi berlaku.

Meski demikian, Luis Garcia yakin intensitas dan kualitas pertandingan tidak akan menurun.

"Pemain tentu butuh dukungan dari fans agar termotivasi di lapangan. Atmosfer yang diciptakan fans sangat spesial, dan Anda pasti sangat senang melihat stadion penuh terisi penonton," kata Luis Garcia.

"Sekarang tuan rumah dan tim tamu akan menghadapi situasi yang sama. Status tuan rumah atau tim tamu tidak ada bedanya lagi. Jadi, talenta dan kesiapan setiap tim akan menentukan hasil laga," tutur Luis Garcia.

"Pada akhirnya, kita harus beradaptasi. Hal yang paling penting adalah sepak bola sudah kembali," ujar Luis Garcia menambahkan.

Baca juga: Jelang Liga Spanyol Dilanjutkan, Barcelona dalam Kondisi Mental yang Baik

Demi menyiasati aturan laga tanpa penonton, beberapa tim melakukan cara unik agar stadion bisa terisi.

Di Korea Selatan, FC Seoul pernah menggunakan boneka-boneka yang didandani layaknya suporter untuk mengisi beberapa kursi Stadion Seoul World Cup.

Namun, cara FC Seoul menuai kontroversi dan kecaman dari publik karena menggunakan boneka seks untuk mengisi stadion.

Pada akhirnya, boneka-boneka itu kini tidak lagi terlihat karena FC Seoul dihukum denda 100 juta won (sekitar Rp 1,2 miliar) oleh K-League.

Di Jerman, Borussia Monchengladbach meletakkan 10 ribu lebih patung kardus di Stadion Borussia-Park.

Uniknya, ribuan patung kardus itu merupakan duplikasi dari fans asli Gladbach yang sudah memesan dengan mengirimkan foto.

Fans Gladbach yang berminat harus mengeluarkan uang sebesar 16,5 pounds atau setara Rp 318.000 agar "dirinya" bisa hadir di stadion.

Di Denmark, AGF Aarhus memanfaatkan teknologi agar Stadion Ceres Park terlihat terisi dengan meletakkan layar raksasa di depan tribune.

Layar itu saat pertandingan akan menampilkan wajah suporter yang menyaksikan dari rumah melalui Zoom, aplikasi konferensi virtual.

Cara ini menjadikan AGF Aarhus tim sepak bola pertama di dunia yang memiliki tribune virtual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com