Kisah Lukas Podolski, Pemain Kaki Kidal dari Cologne

Kompas.com - 09/05/2020, 05:20 WIB
Kevin Topan Kristianto,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

Sumber Bundesliga

KOMPAS.com - Legenda tim nasional Jerman, Lukas Podolski, mempunyai perjalanan menarik selama berkarier sebagai pesepak bola profesional.

Pemain berusia 34 tahun itu kini menikmati lembaran penghujung kariernya di Antalyaspor, Turki.

Lukas Podolski dikenal melalui sepakan kaki kiri yang mematikan dan ditakuti semua penjaga gawang tim lawan, bakat Podolski pertama kali diketahui saat baru berusia 18 tahun ketika bergabung dengan klub sepak bola 1.FC Koeln.

Pada tahun 2003, klub tempat di mana "Pangeran Poldi" memulai lembaran awal karier sepak bola profesionalnya tersebut sedang berjuang mati-matian menghadapi ancaman degradasi dari divisi utama Bundesliga.

Baca juga: Resmi, Miroslav Klose Jadi Asisten Pelatih Bayern Muenchen Musim Depan

Manajer tim saat itu, Marcel Koller, dengan bekal anggaran yang sangat ketat mengajak Podolski untuk mengikuti sesi latihan dengan pemain senior. Selang beberapa waktu kemudian, Poldi mencatatkan debut seniornya pada 22 November 2003.

Die Geissboecke, julukan 1.FC Koeln memang tidak berhasil menghindari penurunan kasta ke 2.Bundesliga, namun bagi Podolski sendiri, debut musimnya sebagai pesepak bola senior mempunyai arti tersendiri.

Lukas Podolski saat melakoni pertandingan antara 1. FC Koeln danHannover 96 Friedemann Vogel Lukas Podolski saat melakoni pertandingan antara 1. FC Koeln danHannover 96
Ia berhasil menunjukkan kelasnya sebagai pemain profesional yang mampu diandalkan dengan mencetak 10 gol dari total 19 penampilan, sekaligus mencetak rekor baru dalam sejarah Bundesliga.

Meski tampil impresif bersama 1.FC Koeln dan terpilih sebagai skuad inti timnas Jerman dalam gelaran EURO 2004. Podolski memutuskan tetap setia berjuang bersama Koeln dan membantu klub tersebut promosi pada musim berikutnya.

Terbukti pada musim 2005/2006, Podolski sukses membawa 1.FC Koeln kembali ke divisi utama Bundesliga. Namun, Podolski tidak mampu mempertahankan klubnya dalam persaingan ketat antar-klub papan atas Jerman, dan menyeret mereka kembali ke 2.Bundesliga.

Pada musim 2006/2007, Pangeran Poldi memutuskan untuk mencari tantangan baru dengan bergabung bersama pemegang terbanyak juara liga Jerman, Bayern Muenchen.

Namun, Podolski tidak bertahan lama berasama raksasa Bundesliga tersebut. Pada 2009, Podolski kembali ke klub yang membesarkan namanya sebelum akhirnya pada tahun 2012 memutuskan pindah merumput bersama klub Eropa lainnya, Arsenal.

Baca juga: Bundesliga Masih Masa Percobaan, Klub Diminta Patuhi Protokol Kesehatan

Tiga tahun dengan klub berjulukan The Gunners, ia kemudian sempat dipinjamkan semusim ke Inter Milan, sebelum ditransfer secara permanen ke Galatasaray pada musim 2015/16. Di Galatasaray, Poldi kembali menemukan performanya dengan berhasil menorehkan 20 gol dari 56 penampilan.

Pada tahun 2017, untuk pertama kalinya Poldi merasakan atmosfer sepak bola Asia dengan bergabung bersama klub asal Jepang, Vissel Kobe. Dan setelah tiga tahun berpetualang di Negeri Sakura, Podolski kembali ke Turki untuk merumput bersama Antalyaspor hingga sekarang.

Lukas Podolski sendiri bisa dibilang memiliki bidikan eksplosif dan akurat, yang mencapai kecepatan hampir 160 km/jam. Di tahun-tahun awalnya, Podolski memiliki sprint dengan kecepatan dan akselerasi mengagumkan yang lambat-laun dipengaruhi oleh beberapa cedera panjang.

Podolski adalah pemain yang kuat secara fisik dan mampu menahan bola serta menghasilkan umpan-umpan kunci. Selain itu, Podolski juga memiliki keterampilan dribbling yang baik dan juga seorang pengumpan bola yang andal setelah terbukti mampu menciptakan banyak gol untuk rekan satu timnya dari sisi kiri.

Seperti megabitang Juventus, Cristiano Ronaldo atau megabintang Barcelona, Messi. Podolski juga seorang spesialis penalti, dengan hanya dua kali tembakan meleset dalam kariernya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Motivasi 'Tolak Kalah' dari Bobotoh

Persib Tatap Championship Series, Motivasi "Tolak Kalah" dari Bobotoh

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Liga Inggris
Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia
PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com