Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Francesco Totti Menolak Real Madrid Era Los Galacticos

Kompas.com - 24/04/2020, 06:20 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Legenda AS Roma, Francesco Totti, mengutarakan bahwa ia hampir bergabung dengan Real Madrid pada era Los Galacticos. Namun, kesetiaan terhadap Presiden Sensi membatalkan niat tersebut.

Francesco Totti merupakan pangeran sejati kota Roma.

Sepanjang karier 25 tahunnya, ia hanya pernah memperkuat AS Roma.

Akan tetapi, Francesco Totti mengatakan bahwa hal tersebut bisa saja tak terjadi apabila ia menerima pinangan Real Madrid pada pertengahan 2000-an.

"Mimpi saya adalah tetap di Roma selamanya tetapi normal apabila ada ujian di tengah jalan," ujarnya dalam sebuah wawancara di Instagram.

Baca juga: Kesedihan Hati Francesco Totti Tak Bisa Menginjak Markas AS Roma Lagi

Pertama, ia mengungkapkan usaha AC Milan merekrutnya ketika ia masih menjadi pemain junior di Roma.

General Manager AC Milan, Ariedo Braida, bahkan melakukan pendekatan langsung.

"Milan berupaya mendatangkan saya sebelum saya melakukan debut bersama Roma. Ariedo Braida datang ke rumah dan ia ingin mendatangkan saya ke Milan dengan segala cara," ujarnya.

Penyerang veteran AS Roma, Francesco Totti (kanan), memperdaya kiper Manchester City, Joe Hart, untuk mencetak gol pada matchday kedua Grup E Liga Champions di Etihad Stadium, Selasa (30/9/2014).AFP/OLI SCARFF Penyerang veteran AS Roma, Francesco Totti (kanan), memperdaya kiper Manchester City, Joe Hart, untuk mencetak gol pada matchday kedua Grup E Liga Champions di Etihad Stadium, Selasa (30/9/2014).

Pada kesempatan terpisah, Toti mengutarakan bahwa sang ibu menjadi alasan ia batal bergabung bersama kubu San Siro.

"Benar, Milan siap mendatangkan saya pada usia 12 tahun. Kala itu, keluarga saya bilang tidak. Teruama ibu saya, ia orang lama yang posesif. Ayah saya bekerja sampai malam, ia ingin saya ada di rumah ketika itu," tuturnya.

Setelah itu, Francesco Totti mengutarakan bahwa kekecewaan mengulang kejayaan scudetto bersama AS Roma membuat sang pemain sempat memikirkan transfer ke Real Madrid era Los Galacticos.

Francesco Totti turut membawa AS Roma menjuarai Serie A pada 2000-2001.

Baca juga: Kisah Materazzi Berlutut depan Ronaldo di Ruang Ganti Inter Milan

Akan tetapi, scudetto itu menjadi satu-satunya gelar liga Totti bersama Roma.

"Ada masa di mana saya hampir meninggalkan Roma untuk ke Real Madrid pada 2004-2005. Saya di ambang transfer itu, semua praktis sudah dilakukan," ujarnya.

"Saya ingin menjadi juara. Kami memenangi scudetto tetapi kalah dua berikutnya. Kemajuan kami melambat, jadi saya ingin kami membeli pemain-pemain juara dan mendatangkan pelatih yang bisa memenangi trofi. Saya melihat banyak masalah," tutur pencetak gol kedua terbanyak sepanjang sejarah Liga Italia dengan 260 gol tersebut.

"Akan tetapi, Franco Sensi (Presiden AS Roma) sudah seperti ayah dan saya memberi segalanya bagi dia," ujar Totti lagi.

Hubungan baik bersama Sensi ini tak sama dengan apa yang ia rasakan pada akhir kariernya dengan Presiden Jim Pallotta.

Kendati belum siap pensiun dan ingin menetap di klub sebagai direktur, Totti merasa Palotta mendorongnya keluar dari klub.

"Pallotta tak pernah mengatakan bahwa ia ingin memberi saya kontrak baru. Ia hanya memastikan bahwa saya mendapat pesan tersebut. Sungguh mengecewakan karena saya telah menyumbang banyak bagi Roma dan saya ingin mendapat respek lebih," tuturnya.

"Akhirnya telepon itu datang dan dunia di sekitar saya runtuh," lanjut pria yang identik dengna nomor punggung 10 tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Timnas Indonesia
Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Badminton
Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Timnas Indonesia
Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com