Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Materazzi Berlutut depan Ronaldo di Ruang Ganti Inter Milan

Kompas.com - 22/04/2020, 12:40 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Masa jeda kompetisi akibat pandemi virus corona di Italia dipakai oleh beberapa tokoh sepak bola untuk saling berbagi cerita. Dua eks Inter Milan, Sebastien Frey dan Marco Materazzi, tak terkecuali.

Kendati memperkuat Perugia selama dua periode (1995-1998 dan 1999-2001), Marco Materazzi bercerita kalau pengalamannya selama 10 tahun memperkuat Inter Milan sejak 2001 punya kenangan membekas di hatinya.

"Saya bangga menjadi seorang Interista, saya seorang Interista, dan saya akan mati sebagai seorang Interista," ujarnya seperti dikutip dari Calciomercato.com.

Kendati telah mengoleksi lebih dari 270 penampilan bersama Inter Milan selama satu dekade tersebut, Materazzi menilai bahwa hal itu belum cukup.

Baca juga: Hernan Crespo Kenang Inter:10 Hari Setelah Beli Rumah di Milan, Saya Dijual

"Satu-satunya penyesalan adalah saya hanya bermain di Inter selama 10 tahun. Saya menolak bermain bagi Fiorentina saat keputusan berhenti dari Inter mau saya ambil," tuturnya.

"Tentu saya ingin bermain apabila dibuat sebuah laga perpisahan bagi saya, tetapi nanti saya akan menangis terlalu banyak Saya ingin memainkan partai itu di Meazza di Milan," ujarnya.

"Percikan itu belum hilang sampai sekarang."

Materazzi juga berbicara mengenai transfer Ronaldo Nazario ke Real Madrid pada musim panas 2002.

Materazzi baru merasakan satu musim bermain satu klub dengan Il Fenomeno. Sayang, keduanya tercatat hanya bermain dalam 7 laga secara bersamaan sepanjang musim.

Hal ini tak lepas karena catatan cedera Ronaldo pada dua musim terakhirnya di sisi biru kota Milan.

Baca juga: Pada Akhirnya, Gaji Scottie Pippen Lebih Besar dari Michael Jordan

Bomber asal Brasil ini hanya tampil 10 kali di Serie A pada musim terakhirnya, mencetak 7 gol. Ia bahkan melewatkan sepanjang musim 2000-2001 karena cedra lutut pada November 1999.

Pemain depan Inter Milan Ronaldo berpose untuk fotografer dengan bendera Brasil setelah klubnya memenangkan final Piala Sepakbola 1998, 06 Mei di Stadion Parc des Princes di Paris, mengalahkan Lazio Roma 3-0.AFP/JACK GUEZ Pemain depan Inter Milan Ronaldo berpose untuk fotografer dengan bendera Brasil setelah klubnya memenangkan final Piala Sepakbola 1998, 06 Mei di Stadion Parc des Princes di Paris, mengalahkan Lazio Roma 3-0.

Real Madrid datang memboyongnya pada musim panas 2002 sebagai bagian dari tim Los Galacticos angkatan pertama dan berhasil mengangkat trofi Liga Spanyol pada musim perdananya di LaLiga.

Materazzi mengaku bahwa kepergian Ronaldo terhitung berat baginya.

"Ronaldo bahkan tak ingin pergi. Saya berlutut di ruang ganti dan memohon dia untuk tinggal," ujar Matrix.

Ia pun mengutarakan bahwa Il Fenomeno tak akan ragu kembali ke sisi biru Milan jika Inter memintanya ketika itu.

"Ia akan kembali apabila kami meminta, saya yakin."

Ronaldo Luis Nazario de Lima memang kembali ke Italia setelah menghabiskan lima musim di Real Madrid.

Namun, sang bomber memilih untuk menyeberang rivalitas di kota Milan dan memperkuat AC Milan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teco Harap Tak Ada Match Fixing di Laga Krusial Liga 1 2024

Teco Harap Tak Ada Match Fixing di Laga Krusial Liga 1 2024

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Dukungan 3.000 Suporter untuk Garuda Muda

Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Dukungan 3.000 Suporter untuk Garuda Muda

Timnas Indonesia
Alarm Bahaya untuk Borneo FC

Alarm Bahaya untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Kento Momota Pensiun dari Timnas Jepang Usai Piala Thomas 2024

Kento Momota Pensiun dari Timnas Jepang Usai Piala Thomas 2024

Badminton
Rentetan Masalah Persebaya Usai Kalah Telak di Kandang Sendiri

Rentetan Masalah Persebaya Usai Kalah Telak di Kandang Sendiri

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Vidmar Prediksi Formasi Garuda

Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Vidmar Prediksi Formasi Garuda

Timnas Indonesia
Penantian Febri Hariyadi Cetak Gol untuk Persib, Harapan Pelatih

Penantian Febri Hariyadi Cetak Gol untuk Persib, Harapan Pelatih

Liga Indonesia
Link Live Streaming Indonesia Vs Australia di Piala Asia U23, Kickoff 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia Vs Australia di Piala Asia U23, Kickoff 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Kevin De Bruyne Lewati Rekor Rooney di Liga Champions Saat Bela Man United

Kevin De Bruyne Lewati Rekor Rooney di Liga Champions Saat Bela Man United

Liga Champions
Empat Fakta Jelang Indonesia Vs Australia

Empat Fakta Jelang Indonesia Vs Australia

Timnas Indonesia
Kabar Baik dan Buruk Persib Jelang Lawan Persebaya

Kabar Baik dan Buruk Persib Jelang Lawan Persebaya

Liga Indonesia
Cerita Unik di Balik Kemenangan PSM atas PSIS

Cerita Unik di Balik Kemenangan PSM atas PSIS

Liga Indonesia
Persib Lolos Championship Series, Manfaatkan Hasil Persija Vs Persis

Persib Lolos Championship Series, Manfaatkan Hasil Persija Vs Persis

Liga Indonesia
Persija Menang atas Persis di Jakarta, Jakmania Bicara Identitas dan Pembenahan

Persija Menang atas Persis di Jakarta, Jakmania Bicara Identitas dan Pembenahan

Liga Indonesia
Empat Tim di Semifinal Liga Champions: Real Madrid Vs Bayern, PSG Vs Dortmund

Empat Tim di Semifinal Liga Champions: Real Madrid Vs Bayern, PSG Vs Dortmund

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com