KOMPAS.com - "Dua Menit yang Mematikan" itulah judul ulasan Tabloid BOLA usai final Liga Champions 1999. FC Bayern Muenchen unggul 1-0 pada menit ke-89 laga di Camp Nou, 26 Mei 1999 tetapi mereka tersungkur 1-2 saat peluit akhir berbunyi.
"Tangis kesedihan pendukung Muenchen memang segera diganti oleh koor tanda rasa bangga akan perjuangan Lothar Mattheus dkk," tulis reporter Tabloid BOLA, Dian Savitri, yang melaporkan langsung dari Barcelona, Spanyol.
"Hanya ini obat yang sementara waktu dianggap mujarab untuk menghilangkan kekecewaan yang teramat dalam."
Kekecewaan FC Bayern Muenchen itulah yang jarang disorot dari malam hari di Camp Nou tersebut.
Namun, dua tahun kemudian Bayern dapat bangkit dan memenangkan gelar Liga Champions mereka sendiri setelah mengalahkan Valencia di partai final.
Perjuangan Bayern Muenchen itu yang menjadi topik bahasan di Deutsche Welle.
"Ibu dari semua kekalahan," ucap kiper Oliver Kahn ketika itu.
Hasil menyakitkan tersebut juga mempunyai dampak ke gelandang tangguh Stefan Effenberg yang sampai tak bisa mengeluarkan air kecil untuk tes doping seusai pertandingan.
Ia bahkan menenggak tiga botol air tanpa hasil dan dirinya muntah setelah botol keempat.
"Saya sangat letih dan kosong sehingga hanya menenggak botol demi botol. Air tersebut akan keluar, lewat satu atau lain cara," tuturnya kepada 11Freunde.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan