"Seperti saat latihan, 15 menit sebelum dan 15 sesudah latihan. Itu pun cukup rancu. Kalau 15 menit buat kita yang ambil gambar cuma yang mengikat tali sepatu aja," ujarnya.
Endra melanjutkan, dirinya dan rekan-rekan di FWP menginginkan agar adanya kejelasan terkait kebijakan meliput Persib.
Kalaupun ada pembatasan, dia ingin tim media Persib memberikan alasan logis.
"Saya mau ada kebijakan untuk rekan-rekan yang memang meliput Persib. Bagaimanapun, Persib ini milik publik dan pemberitaan perlu. Bukan hanya melarang tanpa kejelasan," ujar dia.
Bobotoh kecewa tidak bisa masuk
Selain boikot dari jurnalis, acara launching tim Persib pun diliputi kekecewaan dari sebagian Bobotoh yang tidak masuk venue.
Acara launching tim Persib memang digelar tertutup. Tidak semua elemen Bobotoh bisa menyaksikan acara tersebut.
Hanya undangan saja yang bisa menghadiri acara launching Persib.
Situasi tersebut membuat sebagian Bobotoh yang sudah datang ke area tempat acara launching digelar hanya berdiam di luar.
Salah satu Bobotoh yang tidak bisa menyaksikan acara launching tim Persib adalah Dicky, anggota Viking Upi.
Baca juga: Febri Hariyadi Ungkap Kesan soal Shin Tae-yong dan Fokus Perkuat Persib
Menurut pria yang biasa disapa John itu, seharusnya acara launching tim Persib digelar terbuka. Pasalnya, Persib adalah hiburan bagi publik.
John menganggap, masyarakat berhak untuk menyaksikan launching tim Persib, karena hasrat mereka untuk melihat para pemain pujaannya secara langsung.
"Sangat kecewa tentunya, seharusnya acara launching kan digelar terbuka, bukan tertutup seperti ini. Persib itu kan sebenarnya milik masyarakat. Persib adalah hiburan bagi masyarakat," kata John.
Seorang bobotoh lain, Hafidz, kecewa karena tidak bisa mengajak serta anak dan istrinya menyaksikan launching tim Persib.
Padahal, dia sudah datang jauh-jauh dari Garut untuk menyaksikan acara tersebut.
"Saya sampai Bandung jam 9 pagi. Bawa keluarga karena memang ingin melihat para pemain Persib. Ternyata tidak bisa. Ya mungkin nanti pemainnya lewat, kami bisa lihat," ujar Hafidz.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.