Di sisi lain, ia menganggap masyarakat tidak akan mengerti dan peduli dengan hal tersebut. Pasalnya, ia menilai kebanyakan orang Indonesia hanya menginginkan prestasi diraih dengan cara instan.
"Orang Indonesia itu suka sesuatu yang instan, mie-nya instan, budayanya instan, suksespun maunya juga dengan cara yang instan. Hal ini yang menurut saya harus diubah," ucap Bepe.
Ucapan Bepe memang ada benarnya jika mengacu kondisi timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Indonesia Tersingkir, Bima Sakti Dinilai Emban Posisi Sulit
Milla tak diperpanjang kontraknya oleh PSSI setelah gagal mempersembahkan emas SEA Games 2017 dan hanya mampu sampai babak perempat final Asian Games 2018.
Kondisi paling tak mengenakan bahkan dialami Bima Sakti saat Piala AFF 2018, dan Simon McMenemy selama kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Keduanya menjadi korban tagar #out dari warga masyarakat setelah tak mampu memberikan hasil sesuai harapan.
Padahal, McMenemy juga punya prestasi yang lumayan, kendati tak sebaik Milla ataupun Tae-yong.
Pria Skotlandia itu pernah membawa timnas Filipina naik kelas dari tim pesakitan di ASEAN menjadi tim yang menembus semifinal Piala AFF 2010.
Filipina memang bukan negara yang punya kultur sepak bola yang kuat. Pada Piala AFF 2010, timnas Filipina bahkan tak bisa melakoni laga kandang di semifinal karena ketiadaan stadion yang layak.
Namun, di tangan McMenemy, Filipina mampu naik kelas dan kini menjadi salah satu tim yang diperhitungkan di ASEAN.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.