"Saya mengenal beliau sosok yang baik, orangnya respek ke pemain dan ke teman-teman, dan yang paling penting tuh dia pendiam, tidak banyak omong," kata kapten Persib, Supardi Natsir tentang Hariono.
"Saya tipikal laki-laki cengeng, saya merasa dekat dengan semua pemain, apalagi dengan Hariono yang ketika saya masuk sini sudah menjadi legenda di sini," ujarnya.
Si hati biru, begitu julukan bobotoh jika ada pemain yang bermain dengan hati bagi Persib.
Dan, tak dimungkiri lagi, Hariono adalah salah satu pemain yang, menurut bobotoh, memiliki hati biru itu...
Campur aduk emosi Mas Har...
Si Jalak Harupat Minggu sore itu hujan deras, tetapi bobotoh tetap tak mau bergegas.
Pada menit ke-52, stadion bergemuruh. Yang dinanti menjadi kenyataan, Hariono masuk menggantikan Ghozali Siregar. Saat itu, Persib tengah unggul 2-1.
Kapten Persib Supardi Natsir langsung menghampiri Hariono sekaligus memberi ban kapten kepada pemain yang kini berusia 34 tahun itu.
Bobotoh serentak membentangkan semua hal yang mereka bawa terkait Mas Har, mulai dari spanduk, tulisan nomor punggung, hingga gambar karakter Hariono.
Baca juga: Hariono: Pelatihlah yang Tidak Inginkan Saya Bertahan di Persib
Menit ke-67, Persib mendapat penalti usai Febri Hariyadi dilanggar Benny Wahyudi di kotak terlarang.
Tak perlu lama, rekan setim langsung menunjuk Hariono untuk maju sebagai eksekutor.
Sepintas, pikiran sempat tertuju momen tiga tahun lalu. Saat itu, Hariono mencetak gol pertamanya bagi Persib ke gawang Perseru pada ajang ISC 2016.
Eksekusi yang dia lakukan sukses menaklukkan kiper Perseru saat itu, Muhammad Choirun Nasirin.
Setelah mencetak gol, Hariono tak melakukan selebrasi, berdiri tanpa ekspresi, dingin, yang memang menjadi karakternya.
Tetap dingin, tanpa selebrasi. Mas Har !!! Gol pertama selama bersama #PERSIB #PERSIBSalawasna #H24 pic.twitter.com/Ccwt3TcDMa
— PERSIB (@persib) November 30, 2016
Baca juga: Selebrasi Gol Tanpa Ekspresi Hariono, Sang Idola Bobotoh
Situasi itu pun seakan terulang kembali saat melawan PSM, tetapi bisa jadi dengan perasaan berbeda, campur aduk, jujur tak terbayang apa yang dirasa Mas Har...