Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Dingin Hujan Tak Sedingin Hariono...

Bagaimana tidak, hujan lebat mengguyur hebat di Stadion Si Jalak Harupat Bandung pada pertandingan pekan terakhir Liga 1 musim 2019 yang berakhir dengan skor 5-2 untuk Persib.

Namun, dinginnya hujan saat itu masih kalah dengan "dingin"-nya sang gelandang pengangkut air milik Maung Bandung, Hariono.

Pertandingan Persib vs PSM Minggu sore itu memang menjadi laga perpisahan Hariono yang kontraknya telah habis dan tidak diperpanjang oleh manajemen klub.

Tak ayal, selain karena laga tersebut merupakan pertandingan terakhir Persib pada musim ini, momen perpisahan dengan Hariono pun menjadi sisi lain antusiasme bobotoh untuk hadir langsung di Jalak Harupat.

Stadion terlihat penuh sesak. Banyak di antaranya telah menyiapkan tulisan dan gambar terkait sosok Hariono.

Misalnya saja, tulisan nomor 24, yang merupakan nomor punggung pemain kelahiran Sidoarjo pada 12 Oktober 1985 itu.

Hal itu menjadi pemandangan atau warna lain yang mengiringi jalannya duel sengit antara Persib Bandung versus PSM Makassar.

Hariono, si kalem berhati biru

Mas Har, begitu biasanya bobotoh menyapa Hariono, memang menjadi sosok spesial di mata suporter Persib Bandung.

Dalam perjalanannya berkostum biru, Hariono merupakan bagian dari tim juara Persib yang meraih gelar Indonesia Super League (ISL) 2014 dan Piala Presiden 2015.

Saat berlaga, Hariono tak kenal kompromi. Dia akan menjadi sosok pertama yang bersikap jika ada rekan yang "disakiti".

Hariono bekerja keras dan berduel untuk merebut atau melindungi bola.

"Saya bisa bermain lepas dan berani ambil risiko karena saya tahu kalau kehilangan bola masih ada Hariono untuk merebut kembali," ucap rekan setim, Kim Jeffrey Kurniawan.

Di balik karakter diamnya, pemain yang bergabung ke Persib sejak 2008 dari Deltras Sidoarjo itu tetap bisa asyik pada saatnya, disenangi, sekaligus disegani teman maupun lawan.

"Saya mengenal beliau sosok yang baik, orangnya respek ke pemain dan ke teman-teman, dan yang paling penting tuh dia pendiam, tidak banyak omong," kata kapten Persib, Supardi Natsir tentang Hariono.

"Saya tipikal laki-laki cengeng, saya merasa dekat dengan semua pemain, apalagi dengan Hariono yang ketika saya masuk sini sudah menjadi legenda di sini," ujarnya.

Si hati biru, begitu julukan bobotoh jika ada pemain yang bermain dengan hati bagi Persib.

Dan, tak dimungkiri lagi, Hariono adalah salah satu pemain yang, menurut bobotoh, memiliki hati biru itu...

Campur aduk emosi Mas Har...

Si Jalak Harupat Minggu sore itu hujan deras, tetapi bobotoh tetap tak mau bergegas.

Pada menit ke-52, stadion bergemuruh. Yang dinanti menjadi kenyataan, Hariono masuk menggantikan Ghozali Siregar. Saat itu, Persib tengah unggul 2-1.

Kapten Persib Supardi Natsir langsung menghampiri Hariono sekaligus memberi ban kapten kepada pemain yang kini berusia 34 tahun itu.

Bobotoh serentak membentangkan semua hal yang mereka bawa terkait Mas Har, mulai dari spanduk, tulisan nomor punggung, hingga gambar karakter Hariono.

Menit ke-67, Persib mendapat penalti usai Febri Hariyadi dilanggar Benny Wahyudi di kotak terlarang.

Tak perlu lama, rekan setim langsung menunjuk Hariono untuk maju sebagai eksekutor.

Sepintas, pikiran sempat tertuju momen tiga tahun lalu. Saat itu, Hariono mencetak gol pertamanya bagi Persib ke gawang Perseru pada ajang ISC 2016.

Eksekusi yang dia lakukan sukses menaklukkan kiper Perseru saat itu, Muhammad Choirun Nasirin.

Setelah mencetak gol, Hariono tak melakukan selebrasi, berdiri tanpa ekspresi, dingin, yang memang menjadi karakternya.

Situasi itu pun seakan terulang kembali saat melawan PSM, tetapi bisa jadi dengan perasaan berbeda, campur aduk, jujur tak terbayang apa yang dirasa Mas Har...

Hariono tak gentar mendapat tanggung jawab jadi eksekutor. Dia melangkah, menatap bola, menarik napas, hingga tendangannya menembus gawang PSM. Kelegaan tercipta, bobotoh bersorak...

Namun, tidak dengan Hariono. Dia tak berselebrasi, tetap dingin, mengalahkan dingin hujan yang dengan hebat mengguyur Jalak Harupat.

Rekan setim berlari, menghampiri dan memeluk Mas Har. Penonton meneriakkan namanya, Hariono tetap dengan pembawaannya, dingin, sambil merespons pelukan dan rangkulan kawan-kawannya.

"Saya ucapkan terima kasih kepada manajemen atas kepercayaannya kepada saya selama ini," ujar Hariono pada momen sambutan seusai laga.

"Terima kasih pelatih dan teman-teman pemain semua. Khusus bobotoh, baik yang datang maupun tidak, saya ucapkan terima kasih banyak. Tanpa kalian saya bukan apa-apa," katanya.

"Apalah arti nama demi lambang di dada..." tutur Mas Har.

Begitulah Hariono. Tak perlu banyak bicara, tetapi sikap dan pembawaannya seakan menyampaikan banyak hal. Kehadirannya memberi rasa aman.

Cuaca hujan saat itu pun seolah turut ingin mengiringi perpisahan sang gelandang gondrong nan elegan, dingin...

Namun, sekali lagi, tetap tak sedingin Hariono...

https://bola.kompas.com/read/2019/12/24/06000058/saat-dingin-hujan-tak-sedingin-hariono

Terkini Lainnya

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Liga Italia
Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Badminton
Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Liga Inggris
Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Motogp
Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Liga Inggris
Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Badminton
Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Timnas Indonesia
Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Motogp
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Badminton
Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke