"Naik dua kelas berat bukanlah hal mudah, tetapi kapan Canelo mengambil jalur yang gampang?" lanjutnya.
Teknik bertarung petinju kelahiran Guadalajara, Meksiko, tersebut diyakini cukup untuk mengalahkan lawannya nanti walau Kovalev menghabiskan seluruh kariernya divisi light heavyweight.
Canelo Alvarez bahkan sudah melirik pertarungan berikut. Apabila dapat mengalahkan Sergey Kovalev, ia berniat menghadapi pemegang sabuk light heavyweight IBF/WBC, Artur Beterbiev.
Baca juga: Misteri Emery dan Mesut Oezil, Dicampakkan dan Disarankan Pindah
Petinju dengan tinggi 175 cm ini diyakini bakal melakukan salah satu pertarungan terbesar dalam beberapa tahun terakhir apabila turun ke ring kontra Beterbiev.
Salah satu senjata yang dipakai untuk mengkritik Alvarez adalah sang petarung dianggap menghadapi petinju-petinju yang bukan terbaik di kelasnya pada divisi berat 154, 160, dan 168 pounds.
Namun, duel melawan petinju pemegang sabuk juara light heavyweight IBF dan WBC tersebut diyakini bakal menghapus semua anggapan miring tadi.
Eddy Reynoso, pelatih Canelo Alvarez, mengatakan kepada jurnalis tinju, Lance Pugmire, bahwa Artur Beterbiev adalah salah satu lawan yang dilirik oleh super bintang tinju tersebut selain Gennadiy Golovkin, Billy Joe Saunders, dan Jermall Charlo.
Alvarez dikatakan sungkan menghadapi Golovkin lagi setelah Canelo memenangkan pertarungan kontra petarung asal Rusia itu pada September 2018.
Sehingga, pilihannya adalah Charlo, Saunders, dan Beterbiev.
Menurut Boxingnews24, Beterbiev adalah pilihan terbaik dari ketiga itu.
Rencananya, pertarungan tersebut dijadwalkan untuk Mei 2020.
Namun, sejauh ini co-promoter Artur Berebiev, Bob Arum, sungkan memasangkan petinjunya dengan Canelo Alvarez.
Menurutnya, perbedaan ukuran di antara keduanya terlalu besar.
Artur Beterbiev memang mempunyai tinggi 183 cm (sama seperti Kovalev) sementara Canelo Alvarez 176 cm.
Sebaliknya, Bob Arum lebih ingin memasangkan Beterbiev dengan Kovalev, apabila Kovalev bisa menang atas Canelo Alvarez.