KOMPAS.com - Kemenangan timnas putri Amerika Serikat atas Inggris meninggalkan cerita tersendiri bagi Alex Morgan.
Selebrasinya ke gawang Inggris dinilai telah menghina negara yang pada masa lalu pernah menjajah AS itu.
Timnas AS dan Inggris bertemu pada semifinal Piala Dunia Wanita 2019 di Lyon, Perancis, Selasa (2/7/2019) atau Rabu dini hari WIB.
Morgan dkk menang 2-1 atas tim Singa Betina. Gol penentu kemenangan AS dicetak Morgan.
Usai mencetak gol, Morgan melakukan selebrasi dengan gestur bak orang minum teh, minuman yang kerap diidentikan dengan Inggris.
Baca juga: Kalah dari AS, Kutukan Semifinal bagi Timnas Inggris Berlanjut
Tak ayal, aksinya itu kemudian dikaitkan dengan tuduhan menghina Inggris, negara yang juga membudayakan minum teh.
Apalagi, kemenangan AS atas Inggris hanya berselang dua hari sebelum hari kemerdekaan AS yang jatuh pada 4 Juli.
Sejarah kemerdekaan AS memuat sebuah peristiwa yang dikenal dengan nama "Boston Tea Party".
View this post on InstagramEn route to our third consecutive #FIFAWWC Final...and that’s the tea ????. See you on Sunday, Lyon!
Boston Tea Party adalah aksi protes yang dilakukan warga AS untuk menentang pajak yang dikenakan pemerintah kolonial Inggris di wilayah jajahannya.
Protes dilakukan dengan cara membuang ratusan peti teh ke laut.
Pada Jumat (5/7/2019), Morgan menyampaikan bantahan atas semua tudingan yang diarahkan padanya.
Morgan menyebut selebrasi yang dilakukannya itu mencontoh apa yang dilakukan aktris favoritnya, Sophia Turner.
Sophie Turner adalah aktris asal Inggris yang membintangi serial Game of Thrones.
Baca juga: Inggris Kalah dari AS, Phil Neville Tetap Bangga kepada Pemainnya
"Sophie Turner sering melakukannya, dia salah satu aktris favorit saya. Jadi sama sekali bukan ditujukan kepada Inggris," dalih Morgan.
Tudingan yang diarahkan pada Morgan dilontarkan Lianne Sanderson, mantan pemain Inggris yang juga mantan rekan setimnya di klub Orlando Pride.
Sanderson kini bekerja sebagai komentator pertandingan di beIN SPORTS.
Meski kecewa dengan penilaian Sanderson, Morgan mengaku menghargai pendapat tersebut.
"Saya sedikit kecewa dengan hal itu dan jelas kami adalah rekan setim di Orlando Pride. Jadi saya sangat menghargai Lianne dan semua rekan setim di mana saya pernah bermain," pungkas Morgan.
Morgan dan timnas putri AS akan berlaga di final Piala Dunia Wanita 2019 melawan Belanda pada Minggu (7/7/2019).
Baca juga: Piala Dunia Wanita dan Industri Olahraga
Jika menang, maka timnas putri AS berhasil mempertahankan gelar yang direbut empat tahun lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.