Laporan langsung Jalu W. Wirajati dari Muenchen, Jerman.
KOMPAS.com - Hasil imbang 0-0 di Stadion Anfield pada pertandingan pertama babak 16 besar Liga Champions membuat kubu Bayern Muenchen optimistis bisa menyisihkan Liverpool dan lolos ke perempat final.
Keyakinan itu di antaranya diutarakan tiga legenda Bayern Muenchen, Lothar Matthaeus, Giovane Elber, dan Luca Toni saat menerima kunjungan sejumlah wartawan Asia dalam Bundesliga Media Visit di tempat latihan klub, Jumat (22/2/2019).
"Hasil imbang 0-0 di Stadion Anfield sudah bagus bagi kami. Tak mudah bermain di hadapan sekitar 45.000 penonton yang selalu bernyanyi dan antusias mendukung tim kesayangannya bertanding," tutur Lothar Matthaeus, mantan kapten Timnas Jerman.
Baca juga: Di Anfield, Pendukung Bayern Protes Mahalnya Harga Tiket
Hal senada dikatakan Giovane Elber. Pemain yang membela Die Roten - julukan Bayern - antara 1997 dan 2003 itu mengatakan tak kemasukan gol di kandang lawan menjadi modal krusial.
"Untuk meraih Liga Champions, hal terpenting adalah pertahanan. Saat melihat pertandingan pertama di kandang Liverpool, saya amat yakin bahwa Bayern akan percaya diri pada pertemuan kedua dan lolos ke perempat final," tutur Elber.
Sementara itu, Luca Toni menyayangkan satu hal dari hasil imbang tanpa gol di Anfield. Permasalahan itu adalah soal gol.
"Hal yang hilang dari pertandingan tersebut gol. Akan menjadi hal berbeda apabila Bayern bisa mencetak gol pada laga tersebut," ucap Toni, pencetak 38 gol dari 60 laga Liga Jerman bersama Bayern.
Baca juga: Ini Daftar 10 Sponsor Klub Termahal, Bayern dan Liverpool Masuk
"Pada pertandingan kedua di Muenchen, kami harus fokus juga supaya tidak kebobolan karena Liverpool bisa saja mencetak gol," ujar mantan pemain Palermo tersebut.
Matthaeus, Elber, maupun Toni optimistis bahwa Thomas Mueller dkk tak hanya akan bisa sukses menjegal Liverpool. Mereka pun yakin Bayern akan sukses meraih treble winners dari tiga ajang musim ini.
Saat ini, Bayern yang sempat tercecer jauh dari di persaingan Bundesliga 1 - kasta teratas Liga Jerman - sudah bisa memangkas jarak dengan Borussia Dortmund. Mereka tinggal berjarak tiga poin dengan 12 pekan tersisa.
Baca juga: Soal Jumlah Penonton, Liga Jerman Unggul atas Liga Inggris
Pada ajang Piala Jerman atau DFB Pokal, pasukan Niko Kovac sudah melangkah ke perempat final. Mereka diprediksi akan dengan mudah melaju ke semifinal karena "cuma" lawan tim kasta kedua, FC Haidenheim.
"Namun, hal terpenting adalah bagaimana memenangi laga kedua melawan Liverpool. Jika bisa mengalahkan mereka dan melaju ke perempat final, akan menjadi pemantik semangat yang luar biasa bagi tim menjalani sisa musim," kata Elber.
Faktor Niko Kovac yang masih "hijau" sebagai pelatih di Liga Champions juga bukanlah menjadi masalah. Elber dan Matthaeus yang pernah bekerja sama justru optimistis pelatih asal Kroasia itu akan membawa Bayern berjaya.
"Saat masih menjadi pemain, Kovac selalu mau belajar. Dia selalu bertanya soal pemahaman taktik dan berdiskusi dengan pelatih," ucap Elber mengenang periode singkatnya dengan adik Niko Kovac itu pada 2001-2003.
Baca juga: Bendera Merah Putih Berkibar pada Laga Liverpool Vs Bayern, Ini Penjelasannya
Berbeda dengan Elber, Matthaeus bekerja sama dengan Niko Kovac bukanlah sebagai rekan satu tim, melainkan pelatih dan pemain. Hal itu terjadi di klub Austria, Red Bull Salzburg.
"Saat itu Salzburg berisikan para pemain muda potensial. Saya butuh satu pemain senior untuk bisa menjadi mentor mereka," kata Matthaeus mengisahkan soal pertama kali ditunjuk sebagai pelatih Salzburg pada musim panas 2006.
"Saya lalu bertemu dengan Kovac di Muenchen yang saat itu kontraknya di Hertha Berlin sudah habis. Saya lalu mengajaknya dan dia pun tertarik," tuturnya melanjutkan.
Kolaborasi Giovanni Trapattoni dan Matthaeus sebagai pelatih serta Kovac di lapangan sebagai kapten tim berujung pada gelar juara musim 2006-2007. Kovac pun pensiun di klub tersebut pada 2009.
Setelah itu, Kovac melatih Akademi Red Bull Salzburg, Timnas U-21 Kroasia, dan Timnas Kroasia sebelum berlabuh di Eintracht Frankfurt pada 2016.
Bersama Frankfurt, Kovac meraih titel Piala Jerman pada musim 2017-2018. Gelar itu didapat setelah mengalahkan klub yang akan dilatihnya, Bayern Muenchen.
Baca juga: Liverpool Vs Bayern, Kovac Senang Timnya Tak Kebobolan
"Dengan pengalaman dan kemampuannya, saya yakin Kovac akan menjadi pelatih besar dan membawa tim ini meraih gelar juara," kata Matthaeus.
Salah satu gelar juara yang dimaksud Matthaeus adalah Liga Champions. Untuk itu, Bayern harus terlebih dahulu menyisihkan Liverpool pada laga kedua babak 16 besar di Allianz Arena pada 13 Maret 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.