Irfan Bachdim Terpukul Ditinggal Widodo C Putro di Bali United

KOMPAS.com - Penyerang Bali United, Irfan Bachdim, mengaku sangat sedih karena ditinggal pelatih Widodo Cahyono Putro yang dipecat pada Kamis (29/11/2018).

Manajemen Bali United terpaksa mengakhiri kerja sama dengan Widodo seusai kalah dalam tiga laga secara beruntun.

Irfan Bachdim merasa Widodo sangat berjasa bagi sepak bola Bali dan tetap harus diapresiasi meski terseok di musim ini.

"Mundurnya coach Widodo bisa dibilang adalah berita sedih untuk kami. Namun, ini adalah dunia sepak bola profesional," kata Irfan Bachdim dikutip dari BolaSport.com.

"Saya ingin berterima kasih kepada coach Widodo untuk dua musim ini. Tentu saya berharap yang terbaik untuknya dan semoga kami bisa bekerja sama lagi pada kesempatan lainnya," ujar Bachdim menambahkan.

Baca Juga: Robert Rene Alberts Heran dengan Keputusan Widodo yang Mundur Jelang Berakhirnya Liga 1 2018

Bachdim mengakui Widodo adalah sosok pelatih yang hebat. Hal ini dibuktikan dengan kesuksesan Bali United musim lalu meraih satu tiket fase grup Piala AFC 2019.

"Tentu kami memiliki kenangan indah dengan coach Widodo. Musim lalu adalah musim yang tak terlupakan. Untuk itu, kami wajib memberikan penghargaan kepadanya," ujar Irfan Bachdim.

"Di musim ini memang berbeda karena sangat sulit untuk tampil konsisten di dua musim berturut-turut," kata pemain kelahiran Belanda ini.

Baca Juga: 4 Skandal dan Borok Sepak Bola Indonesia, dari Dugaan Korupsi PSSI Rp 720 M hingga Match-fixing SEA Games 2015

Saat ini, Bali United dilatih oleh asisten Widodo, Eko Purdjianto. Irfan Bachdim berharap Bali United bisa memaksimalkan dua laga sisa untuk bisa mengakhiri musim di posisi terbaik.

"Sekarang tergantung kami bagaimana untuk mampu mengakhiri musim ini dengan baik pada dua pertandingan terakhir. Tentu kami ingin mengakhiri musim dengan perasaan yang senang karena hasil yang positif," kata Irfan Bachdim.

Selanjutnya, Bali United akan menjamu Persija Jakarta, Minggu (02/11/2018), dan melawan Bhayangkara FC di laga pamungkas. (Adif Setiyoko)