Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mourinho ke Manchester United, Giggs Punya 3 Opsi

Kompas.com - 25/05/2016, 07:49 WIB
Nugyasa Laksamana

Penulis

Sumber JUARA

MANCHESTER, KOMPAS.com - Kedatangan Jose Mourinho (53) sebagai pelatih anyar Manchester United bakal berdampak terhadap masa depan Ryan Giggs (42).

Peresmian Mourinho sebagai arsitek Manchester United menggantikan posisi Louis van Gaal sepertinya tinggal menghitung hari.

Karena sifatnya belum resmi, konfirmasi mengenai kelanjutan nasib Giggs di kubu Setan Merah juga masih dinantikan.

Media lokal seperti Manchester Evening News melaporkan United menawari Giggs posisi sebagai anggota staf manajer anyar.

Akan tetapi, Mirror mengabarkan hal sebaliknya dengan menyebut sang legenda segera mengumumkan perpisahan dengan Manchester United.

Apakah Giggs akan pergi atau bertahan? Berikut tiga opsi masa depan eks sayap kilat Setan Merah itu setelah kedatangan Jose Mourinho.


1. Tetap di Manchester United sebagai asisten


Ryan Giggs melakoni tiga tahun terakhir masa "belajar" sebagai asisten manajer di Man United ataupun pelatih sementara.

Ia menjadi pemain merangkap tangan kanan Manajer David Moyes pada 2013-2014. Setelah Moyes dipecat pada April 2014, Giggs mengambil alih peran sebagai manajer interim pada sisa musim tersebut.

Ia menghabiskan dua tahun terakhir sebagai asisten Louis van Gaal. Afiliasi Giggs selama 29 tahun sejak menjadi anggota tim junior sampai asisten manajer terancam berakhir seturut kedatangan Mourinho.

Mou kelihatannya akan kembali mengajak orang kepercayaannya, Rui Faria, ke Old Trafford. Keduanya sudah bekerja sama sejak Mourinho menukangi klub Portugal, Uniao Leiria, pada 2001.

Namun, peluang Giggs bertahan tetap terbuka lebar. Mourinho punya kecenderungan mengangkat satu asisten yang punya ikatan emosional kuat dengan klub yang dia latih. Biasanya, sosok itu merupakan mantan pemain klub bersangkutan.

Hal itu terbukti dengan penunjukan Steve Clarke pada rezim pertama Mourinho di Chelsea (2004), Giuseppe Baresi di Inter Milan (2008), atau Aitor Karanka di Real Madrid (2010).

Pada periode kedua bareng Chelsea (2013), Mou bahkan menyertakan 4 orang dalam hierarki staf sebagai asisten, yakni Faria, Steve Holland, Silvino Lauro, dan Jose Morais. Karena itu, Giggs dan Faria tetap punya kesempatan bersinergi.

Dengan pengetahuan mendalam soal karakter United, Giggs dapat menolong Mourinho, sedangkan Faria bisa melakoni peran lain sebagai pelatih kebugaran atau penasihat teknik, seperti yang dia lakoni saat di Inter.

2. Bertahan, tetapi dalam fungsi berbeda


Jika tak mendapatkan posisi asisten manajer tim utama, Ryan Giggs tetap punya peluang mempertahankan afiliasi panjangnya dengan Man United.

Pilihannya ialah mencoba fungsi berbeda, misalnya dengan melatih tim junior. Kesempatan itu bukan berarti degradasi karier, tetapi justru membuka kans dirinya ditempa lebih reguler untuk menjadi pelatih top.

Josep Guardiola (FC Barcelona) dan Zinedine Zidane (Real Madrid) juga melalui jalur tersebut hingga mengantarkan mereka menjadi pelatih papan atas.

Siapa tahu setelah matang melatih tim junior, akan datang pula kesempatan lebih menjanjikan buat Giggs naik pangkat, seperti yang dialami Guardiola atau Zidane.

3. Pergi mencari tim lain


Opsi terakhir ini akan ditempuh jika Ryan Giggs memang sudah tak ditakdirkan lagi bersama Man United.

Peraih 13 gelar Liga Inggris sebagai pemain itu akan pergi dengan simpati luar biasa sebagai legenda Setan Merah.

Dia sudah memegang lisensi kepelatihan UEFA Pro, sehingga kans mendapatkan tawaran dari klub luar tak akan sulit.

Celtic FC, Everton, sampai Aston Villa dilaporkan tertarik memakai jasa Giggs andai dia jadi angkat koper dari Old Trafford.

Sejarah pun membuktikan tak sulit bagi legenda Man United berkarier di klub lain, bahkan sampai menjadi rival.

Contoh nyata ialah Steve Bruce (kini di Hull City) dan Mark Hughes (Stoke City). Dua spesimen lain yang kurang sukses ialah eks kapten Man United, yakni Roy Keane (eks Sunderland) dan Gary Neville (Valencia). (Beri Bagja)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com