EVERTON Vs SOUTHAMPTON
Jika laga ini dilakukan di awal Maret tentu hasilnya akan lebih mudah bagi tim tamu di Goodison Park minggu ini. Hingga pertengahan Maret, situasi anak asuhan Roberto Martinez ini sangat tidak mengenakkan. Bentuk permainan di Liga Europa gagal secara konsisten diperlihatkan oleh Phil Jagielka dkk di Premier League dan mereka seperti sulit menghidari zona degradasi. Sampai mereka tersingkir di perdelapan final Liga Europa ditangan Dynamo Kiev dan dimulailah usaha perbaikan di kancah domestik.
Dua kemenangan berturut turut atas Newcastle United dan QPR mengangkat posisi Everton ke urutan ke 13 dan hanya tinggal 5 poin dari batas aman 39 poin untuk tidak terdegradasi. Satu hal yang membuat The Toffees tertatih tatih di kancah domestik adalah ketidakmampuan Romelu Lukaku bermain diBPL sebaik striker asal Belgia ini bermain di Liga Eropa. Menjamu Southampton dalam laga sarat kepentingan inilah pembuktian kinerja Everton khususnya Lukaku.
Southampton jelas aman dari degradasi. Tapi sangat disayangkan jika sampai setengah musim yang gemilang terpupus jika mereka gagal mengatasi kejaran Tottenham Hotspur untuk satu tempat terakhir di zona Liga Eropa musim depan. Setelah hasil buruk di bulan Februari denganhanya mendapatkan empat poin dari lima laga, The Saints bangkit di bulan Maret. Menang atas Burnley dan Crystal Palace di St Mary diseling dengan menahan imbang Chelsea di Stamford Bridgge membuat Sadio Mane dkk kembali masuk zona Liga Eropa.
Satu halyang harus diperbaiki adalah kemampuan Graziano Pelle mencetak gol. Sejak Januari urusan mencetak gol jadi pekerjaan Sadio Mane dan terakhir justru Shane Long yang lebih produktif. Tapi dengan Pelle mencetak gol bagi Azzuri dalam laga persahabatan melawan Inggris di Turin, diharapkan motivasinya terangkat untuk kembali menngelontorkan gol bagi Soton. Untuk mempertahankan posisi Liga Eropa mereka. EVERTON 50 – 50 SOUTHAMPTON
CHELSEA Vs STOKE CITY
Tersingkir dari Liga Champion, kini fokus Mourinho adalah sama seperti musim pertamanya di Chelsea 10 musim lalu. Menyandingkan gelar juara piala liga dengan gelar juara premier league. Capital One Cup telah ada di Stamford Bridge sejak awal Maret. Kini keunggulan 6 angka dan masih menyisakan satu laga melawan Leicester City pada akhir April, membuat peluang The Happy One untuk meraih ambisinya sangat terbuka.
Walaupun yang tampaknya mudah tidak sepenuhnya demikian. Jika melihat empat laga terakhir The Blues disemua kompetisi usai memenangkan gelar piala liga, ada kecenderungan mereka dalam kesulitan. Ditahan imbang oleh PSG di Stamford Briidge yang membuat mereka tersingkir dari Liga Champion, kemudian ditahan imbang oleh Southampton juga dikandang sendiri. Kemenangan tandang atas West Ham United dan Hull City pun lewat margin gol minimal. Khusus menghadapi Hull, catatan adalah rentannya lini belakang sehingga Ahmed El Mohamady dan Abel Hernandez bisa membobol gawang Thibaut Courtois. Juga catatan penting bahwa sejak pertengahan Februari, Chelsea belum mencatat satu kemenanganpun di Stamford Bridge.
Sebenarnya ini kesempatan bagi Chelsea untuk semakin jauh meninggalkan pesaingnya. Stoke City adalah klub yang sangat tidak konsisten. Setelah tersingkir dari piala FA ditangan Blackburn Rovers, sepertinya anak asuhan Mark Husghes bangkit. Tiga kemenangan berturut turut dicatat, tapi kemudian dua kekalahan beruntun diderita Ryan Shawcross dkk.
Memang rekor tandang Stoke tidak terlalu buruk. Dalam 6 laga tandang terakhir mereka mencatat 3 kali kemenangan, 1 kali imbang dan 2 kali kalah. Tapi menghadapi tim tim yang ada di zona liga Champion dan zona Liga Eropa tetap menjadi kesulitan Peter Crouch dkk apabila tandang. Dengan kualitas yang dimiliki The Blues sulit memeperkirakan bahwa Mark Husghes akan bisa membawa pasukannya meraih satu poin sekalipun. Maksimal yang bisa mereka lakukan adalah merepotkan Chelsea seperti yang dilakukan oleh Hull City dan West Ham United sebelum ini. CHELSEA 55 – 45 STOKE CITY
CRYSTAL PALACE Vs MANCHESTER CITY
Kini pembuktin bagi Manuel Pelegrini bahwa dirinya masih pantas memegang The Citizen. Seputaran desas desus bahwa Pelegrini akan digantikan diakhir musim karena tidak mampu mempertahankan dua gelar yang direbutnya bagi City musim lalu terus membahana. Hasil yang dicapai Citypun di bulan Maret tidak menolong posisi Pelegrini dari ancaman pemutusan kontrak oleh manajemen klub yang memang senang dengan prestasi instan.
Pemilik tidak bisa disalahkan karena telah menggeontorkan fulus yang banyak untuk sukses City dalam tiga musim terakhir. Kini ancaman bahkan kemungkinan City disalip oleh Arsenal, Manchester United dan bahkan Liverpool untuk tiga sisa tiket ke zona Liga Champion. Jika sudah begini tidak bisa disalahkan jika nasib Pelegrini akan sama dengan nasib Roberto Mancini.
Tandang ke Selhurst Park juga bukan pekerjaaan mudah. Sejak ditangani oleh alan Pardew, permainan Mile Jedinak dkk meningkat. Memang sang kapten asal Australia ini yang mencetak gol bagi negaranya dalam laga persahabatan menghadapi Jerman minggu lalu belum bisa bermain karena hukuman larangan tiga kali bermain, tapi keseluruhan punggawa pungawa The Eagles mampu bermain kolektif.
Disinilah dibutuhkan kreatifitas ala Yaya Toure musim lalu yang tidak terlihat konsisten musim ini. Balutan cedera dari pemain asal Pantai Gading ini membuatnya sering keliatan on & off hampir sepanjang musim. Akibatnya umpan umpan matang yang memanjakan Sergio Aguero kerap tidak terjadi akhir akhir ini. Beruntung, The Citizen masih memiliki David Silva yang terus menerus memberikan solusi umpan dan gol jika Toure absen dan Aguero tidak memenuhi harapan.