KOMPAS.com - Manajemen Arema FC secara resmi memperkenalkan kembali Joko Susilo sebagai bagian tim di sisa Liga 1 2022-2023 ini.
Ia diperkenalkan secara resmi melalui sosial media dan datang di prematch preskon di Stadion PTIK Jakarta, Kamis (9/3/2023) siang.
Ia diperkenalkan dengan status sebagai pelatih kepala Arema FC yang posisi sebelumnya diisi pelatih Javier Roca.
Sebelumnya, Arema FC memperkenalkan I Putu Gede sebagai tim pelatih karena terganjal lisensi.
Berdasarkan Regulasi Liga 1 disebutkan setiap klub dipimpin pelatih yang mengantongi lisensi AFC Pro, UEFA A atau yang setara diakui oleh AFC.
Berdasarkan regulasi tersebut bahwa setiap klub diberikan toleransi dipimpin pelatih sementara maksimal selama satu bulan.
Secara hitung-hitungan batas toleransi terhadap Arema FC sudah berakhir pada Rabu, 8 Maret 2023 kemarin.
Alhasil, Arema FC wajib dipimpin pelatih kepala baru saat pekan ke-29 Liga 1 2022-2023 menghadapi Dewa United, Jumat (10/3/2023) besok.
Habisnya batas toleransi tersebut juga bertepatan dengan jadwal kursus kepelatihan yang akan dijalani Putu Gede.
Saat ini, dia tengah menyelesaikan kursus AFC Pro dan akan terbang ke Turki selama 10 hari pada pertengahan Maret ini.
"Pada intinya saya di sini karena ada komunikasi dengan manajemen dan Putu," terang Joko Susilo saat dihubungi Kompas.com melalui saluran telepon bersama beberapa media.
Bergabungnya Joko Susilo Cukup menarik karena sebenarnya sudah menjadi bagian Arema FC sejak awal musim. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Teknik Akademi Arema FC.
"Ya kalau komunikasi dari awal kita komunikasi terus, karena hubungan baik kita cukup baik dengan manajemen dan Coach Putu," ujar Pelatih berlisensi AFC Pro itu.
"Tapi untuk pelatih kepala ini beberapa hari ini komunikasi, soal saya fokus di sini," sambungnya.
Meski menjadi pelatih kepala yang baru, ia memastikan Putu Gede tidak lepas tangan dan tetap menjadi bagian tim pelatih untuk memikirkan kebagkitan tim berjuluk Singo Edan.
Dengan bergabungnya pelatih asal Cepu, Jawa Tengah, kini staff pelatih Arema FC kental dengan nuansa legenda yakni, Kuncoro, Singgih Pitono, Siswantoro dan Putu Gede.
"Mulai awal kita sudah berkomunikasi, makanya saya mau (menjadi pelatih kepala) karena ada komunikasi ini semua dan tidak menyakitkan semua pihak tapi membantu semua pihak," pungkasnya.
Joko Susilo sendiri tercatat pernah menjadi bagian cerita Arema pada 1992-1995 serta 1998-2003 menjadi pemain.
Sumbangsih terbaik yang dipersembahkan bersama Arema adalah gelar Juara Galatama 1992/1993.
Kemudian ia juga berhasil membawa Arema juara Liga Super Indonesia 2009/2010 sebagai asisten pelatih Robert Rene Albert.
https://bola.kompas.com/read/2023/03/09/17400058/-joko-gethuk-susilo-dan-arema-fc