MALANG, KOMPAS.com - Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, dulu adalah kandang yang membuat Arema FC bertanding penuh rasa bangga. Namun, semuanya tak lagi sama setelah tragedi 1 Oktober 2022.
Jajaran staf manajemen, ofisial, dan pemain Arema FC melakukan doa bersama di area parkir Stadion Kanjuruhan, Rabu (9/11/2022) lalu.
Mereka berkumpul untuk ikut memperingati 40 hari tragedi Kanjuruhan, kejadian pilu yang menewaskan 135 orang dan membuat 500 orang lebih luka-luka.
Tragedi Kanjuruhan terjadi usai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 silam.
"Itu salah satu alasan, tapi kami setiap ada kegiatan apa pun, kami selalu mendoakan semua keluarga Arema dan Aremania. Semoga berdamai di sisi-Nya. Jika memang hari ini 40 hari ya kami temani mereka di doa bersama ini," ujar pelatih Arema FC, Javier Roca.
Itu menjadi kali ketiga tim berjuluk Singo Edan datang ke Stadion Kanjuruhan pasca-tragedi.
Sebelumnya, Adilson Maringa dan kawan-kawan melakukan doa bersama secara tertutup di dalam stadion pada 4 Oktober 2022 lalu.
Kemudian, pada 7 Oktober 2022 tim Arema FC juga hadir dalam doa bersama memperingati 7 hari tragedi.
Meskipun demikian, Arema FC kini merasa Stadion Kanjuruhan tak lagi sama, bukan seperti yang mereka kenal sebelumnya.
Memori mencekam kekacauan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 silam, ditambah dengan rasa bersalah dan beban moral terhadap korban, campur aduk menjadi satu menjadi satu di benak personel Arema FC.
"Dalam hati kami sudah tau kalau kejadiannya di tempat ini, kami harus siap mental," ujar Javier Roca, sang pelatih asal Chile.
"Selama ini seperti saya katakan, kami mencoba untuk mulai beraktivitas normal lagi, memang dengan terasa tetap bersalah, karena kami tahu keadilan ini masih berjalan, investigasi masih berjalan," tuturnya lagi.
Tragedi Kanjuruhan akan selalu membekas dalam hati dan pikiran personel Arema FC. Tetapi, kehidupan terus bergerak maju.
Dendi Santoso cs tengah berusaha memulihkan diri agar bisa segera bangkit. Mereka ingin kembali membuat tim berdiri gagah menyelesaikan sisa kompetisi Liga 1 2022-2023.
Setidaknya itu, itu menjadi satu cara menghormati dukungan para Aremania yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan.
"Masih banyak saudara kita yang terpukul. Ada banyak korban dan kami sepakat untuk persiapkan diri karena mungkin liga akan mulai lagi."
"Antara semangat berjuang lagi dan tetap rasa hormat, sayang dan cinta kepada Aremania yang telah tidak ada," ujar Roca mengakhiri.
https://bola.kompas.com/read/2022/11/11/12000008/40-hari-tragedi-kanjuruhan--bangun-semangat-junjung-rasa-hormat
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.