Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kembalinya Liga 1 dan Simbol Euforia Kebangkitan Perekonomian Nasional

Terhentinya kompetisi selama lebih dari setahun berdampak luas. Tidak hanya pada aspek prestasi olahraga, tetapi juga roda perekonomian masyarakat.

Pada Juni 2020, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, menerbitkan sebuah riset yang menyatakan bahwa kerugian ekonomi akibat terhentinya kegiatan sepak bola dan kompetisi dalam negeri mencapai Rp 2,7 hingga 3 triliun.

Mengejawantahkan sepak bola sebagai industri, memang tidak cukup dengan hanya berbicara soal untung-rugi pendapatan klub atau sponsor.

Sebab, keberadaan sepak bola melalui medium kompetisi telah menimbulkan dampak yang besar bagi perekonomian bangsa.

Hal tersebut diamini oleh pengamat ekonomi dari Universitas Islam Bandung (Unisba), Edi Sukarmanto.

Menurutnya, banyak pelaku ekonomi formal dan informal yang menggantungkan nasib usahanya terhadap sepak bola.

Oleh karena itu, menurut Edi, menjadi sangat wajar bila terhentinya penyelenggaraan kompetisi sepak bola Indonesia turut menimbulkan efek kerugian ekonomi yang signifikan.

"Secara fungsi, sepak bola ini memang memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian," kata Edi kepada Kompas.com, Selasa (24/8/2021).

"Terutama para pelaku ekonomi informal. Itu kan sangat terbantu dengan adanya kegiatan sepak bola. Tidak bisa dimungkiri, sepak bola kan sekarang sudah industri," sambung dia.

Kabar baiknya, sejak dihentikan pada Maret 2020, nasib penyelenggaraan kompetisi sepak bola Indonesia mulai menemui kepastian.

Pemerintah dan Kepolisian sudah memberikan lampu hijau diselenggarakannya Liga 1 2021 pada 27 Agustus mendatang.

Edi berpandangan, kembalinya kompetisi sepak bola nasional memang patut disyukuri.

Menurutnya, penyelenggaraan kompetisi, khususnya BRI Liga 1 2021 akan memunculkan semacam simbol atau euforia kebangkitan perekonomian bangsa yang babak belur karena dihantam pandemi Covid-19.

"Memunculkan banyak harapan. Dampak sosialnya juga lumayan bagus. Ya, ini untuk liga yang sekarang (musim ini) dalam kondisi keterbatasan. Menurut saya, minimal akan menimbulkan harapan," ucap Edi.

Selain itu, kembalinya kompetisi sepak bola Indonesia pun, berpotensi memunculkan harapan bagi kegiatan atau event dari cabang olahraga lain untuk kembali bergulir.

Sebab tidak bisa dimungkiri, selain sepak bola, event olahraga lain pun turut membantu menggerakkan roda perekonomian bangsa.

"Ya, minimal ada pengaruhnya, menimbulkan kebangkitan ekonomi untuk tumbuh lagi. Menjadi simbol, kalau bola sudah jalan, kegiatan olahraga lainnya juga bisa jalan," tutur Edi.

"Namun, paling utama menurut saya, yang paling terasa signifikan dari kembalinya kompetisi adalah pasti dampak sosialnya," tegas dia.

"Dari ini kan pasti beriringan untuk memberikan dampak dan harapan besar bagi kebangkitan ekonomi nasional ke depannya," sambung Edi.

Hanya saja, Edi tak menampik, kembalinya kompetisi sepak bola Indonesia memang belum akan secara signifikan membantu para pelaku usaha untuk bangkit dari keterpurukan karena pandemi Covid-19.

Utamanya bagi para pelaku usaha informal, seperti para pedagang yang biasa menjajakan barang dagangannya di area stadion saat pertandingan digelar.

Hal tersebut dikarenakan seluruh laga di kompetisi musim ini digelar tanpa penonton.

Sehingga, stadion harus steril dari para suporter dan tentunya pedagang.

Selain digelar tanpa penonton, Pemerintah dan Kepolisian juga melarang diadakannya kegiatan nonton bareng.

Melalui aturan tersebut, dampak terhadap sektor usaha formal seperti kafe atau restoran yang biasa dijadikan venue berkumpul suporter dalam menggelar kegiatan nonton bareng masih belum terlalu signifikan.

"Dengan kondisi sekarang yang tanpa penonton, sebenarnya belum terlalu membantu. Apalagi kan ada larangan berkerumun untuk ke stadion atau nonton bareng di cafe atau restoran," tutur Edi.

"Kalau dalam kondisi normal, misalnya dengan kegiatan nonton bareng itu juga lumayan berdampak bagus untuk roda perekonomian dari para pelaku usaha cafe atau restoran," imbuh dia.

Meski begitu, mantan Wakil Rektor (Warek) Unisba itu melihat adanya potensi dari sejumlah sektor usaha, untuk mengambil momentum dari kembalinya kompetisi sepak bola Indonesia.

Misalnya, para pelaku usaha perhotelan dan transportasi. Mengingat, kompetisi musim ini, khususnya BRI Liga 1 2021 akan diselenggarakan dengan format seri bubble to bubble.

Melalui format tersebut, setiap kontestan Liga 1 2021 akan ditempatkan dan tinggal selama beberapa hari di salah satu daerah yang ditunjuk sebagai penyelenggara.

Tentunya, mereka akan menggunakan hotel sebagai tempat menginap.

Selain itu, para klub juga akan lebih banyak melakukan perjalanan darat. Sebab, enam seri dari format kompetisi musim ini akan digelar di hampir seluruh wilayah di Pulau Jawa.

Mengacu pada rencana awal, Seri pertama dan keenam Liga 1 2021 akan digelar di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.

Kemudian seri kedua dan kelima bakal berlangsung di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Adapun seri ketiga dan empat akan diselenggarakan di Jawa Timur.

"Sedikit banyaknya mungkin ada peluang bagi sektor usaha perhotelan dan transportasi untuk mengambil momentum. Mungkin tidak akan merata dan signifikan," ucap Edi.

"Namun, cukup lumayan dalam memberikan nafas bagi usaha perhotelan atau transportasi. Ya seperti tadi menjadi pemantik saja," tutur dia.

https://bola.kompas.com/read/2021/08/27/20000008/kembalinya-liga-1-dan-simbol-euforia-kebangkitan-perekonomian-nasional

Terkini Lainnya

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23: Mental Baja, Saatnya Mimpi Lebih Tinggi

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23: Mental Baja, Saatnya Mimpi Lebih Tinggi

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke