Kekecewaan tetap ada, tetapi Arema FC melihat seluruh pihak sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melancarkan turnamen pramusim tersebut.
Semuanya sudah mengerahkan tenaga dan pikiran, mengupayakan yang terbaik untuk menyelenggarakan turnamen.
"Sepak bola mengajarkan bagaimana kita harus pantang menyerah untuk menang. Demikian juga kita menghadapi situasi ini, harus tetap tegakkan kepala, berjiwa besar, ikhtiar," ujar Media Officer Arema FC, Sudarmaji, Selasa (29/6/2021).
"Kita harus terus kompak menghadapi Covid-19 dengan introspeksi diri meningkatkan kualitas kepatuhan dalam menjalankan prokes," katanya.
Banyak hikmah yang bisa dipetik dari penundaan ini.
Hal itu membuat komitmen Arema FC semakin kuat untuk mengobarkan mengantisipasi Covid-19 yang masih menjadi kekang yang nyata bagi sepak bola nasional.
"Melalui sepak bola, kami berkomitmen untuk turut menyosialisasikan terus perlunya vaksin dan taat profesi bagi insan sepakb ola dan masyarakat," ujar pria asal Banyuwangi itu.
"Pembatalan event ini bukan sebuah kegagalan, tetapi justru kita harus terus diuji agar mendapatkan pelajaran berharga, supaya lulus menyambut kompetisi dengan perilaku hidup baru," tuturnya.
"Tetap semangat, berbenah diri, optimistis sepak bola akan normal, sekali lagi dukung pemerintah perbanyak vaksinasi, dan ajak semua pihak taat regulasi prokes," katanya.
Setelah pengumuman ditundanya Piala Wali Kota Solo, rombongan Arema FC langsung bertolak ke Malang Selasa (30/6/2021) pagi.
https://bola.kompas.com/read/2021/06/29/13200008/meski-kecewa-arema-fc-lapang-dada-piala-wali-kota-solo-ditunda