BANDUNG, KOMPAS.com - Kurang dari sepekan lagi, Liga 1 2020 akan bergulir. Persib Bandung, sebagai salah satu kontestan di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia itu menjadi salah satu kandidat juara.
Wajar, Persib adalah tim besar dan sarat prestasi di sepak bola Indonesia. Hal tersebut membuat Persib selalu digadang-gadang sebagai calon penantang setiap musim Liga 1.
Berstatus sebagai tim besar, persiapan Persib menuju Liga 1 2020 pun menjadi sorotan publik.
Oleh karena itu, Kompas.com mencoba untuk merangkum 10 hal menarik tentang Persib jelang berlaga dalam kompetisi musim 2020.
1. Target tinggi di Liga 1 dan Piala Indonesia demi tampil di kompetisi Asia
Menghadapi kompetisi musim 2020, Persib Bandung mencanangkan target tinggi di Liga 1 dan Piala Indonesia.
Klub berjulukan Maung Bandung itu menargetkan gelar juara pada salah satu dalam dua ajang tersebut. Tujuannya, Persib ingin tampil di kompetisi antarklub Asia musim 2021.
Maklum, sudah cukup lama Maung Bandung tak tampil di kompetisi Asia. Kali terakhir mereka berkompetisi di Asia adalah tahun 2015 pada ajang Piala AFC.
Ketika itu, kiprah mereka terhenti pada babak 16 besar setelah disingkirkan wakil Hong Kong, Kitchee SC. 2.
2. Hasil positif dalam uji tanding pramusim 2020
Persib tidak main-main dengan target juara yang mereka incar. Pada masa persiapan menuju kompetisi, Maung Bandung terus mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin.
Sesi pramusim Persib menuju kompetisi 2020 banyak diisi dengan kegiatan uji tanding, selain tentunya pemusatan latihan. Tercatat, delapan uji tanding dilakoni Persib dengan tim selevel.
Dari delapan laga tersebut, lima kemenangan berhasil diraih Persib atas Hanoi FC (2-0), Melaka United (3-1), Barito Putera (2-1), Persis Solo (2-0), dan PSS Sleman (2-0). Tiga laga lainnya berakhir dengan dua kekalahan dan satu imbang.
Kekalahan ditelan Persib saat jumpa Selangor FA (0-3) dan PSCS Cilacap (1-3). Adapun hasil imbang diraih Persib saat bentrok dengan Tira-Persikabo. Dalam laga tersebut Persib bermain imbang 0-0 dengan Tira-Persikabo.
Bisa dibilang, Persib mencatatkan hasil positif selama pramusim. Pasalnya, mereka tidak terkalahkan ketika berlaga dengan memainkan skuad utamanya. Kekalahan dari Selangor dan PSCS diderita Persib saat tampil dengan skuad lapis kedua.
3. Pasif di bursa transfer
Pergerakan Persib pada jendela transfer awal musim 2020 terbilang pasif.
Mereka hanya mendatangkan enam pemain baru ke Bandung dan melepas empat pemain dari skuad musim lalu.
Empat pemain yang dibuang adalah Hariono, Kevin van Kippersluis, Ezechiel, N'douassel, dan Achmad Jufriyanto.
Sebagai gantinya, Persib mendatangkan enam pemain baru: Victor Igbonefo, Beni Oktovianto, Teja Paku Alam, Zulham Zamrun, Wander Luiz, dan Geoffrey Castillion.
Melihat kebijakan transfer Persib, Maung Bandung mempertahankan sekitar 70 persen pemain skuad musim lalu. Kebijakan ini terbilang tepat, karena mereka tidak merombak skuad, yang memungkinkan kekompakan tim terjaga.
4. Memiliki komposisi pemain belakang tangguh
Persib digadang-gadang menjadi tim dengan pertahanan tangguh setelah Victor Igbonefo merapat. Sebelum Igbonefo merapat, Persib sudah memiliki Nick Kuipers dan Fabiano Beltrame.
Reputasi Igbonefo, Fabiano, dan Kuipers sudah tak diragukan lagi di pentas sepak bola Indonesia. Terlebih, Igbonefo dan Fabiano sudah lama berkiprah di sepak bola Indonesia.
Sementara itu, kehadiran Teja Paku Alam pun menambah deretan penjaga gawang berkualitas Persib.
Bergabungnya Teja membuat Persib miliki komposisi tangguh di pos penjaga gawang. Sebab, Persib sudah memiliki kiper berkualitas dalam diri I Made Wirawan.
5. Tim dengan jumlah pemain naturalisasi terbanyak
Persib menatap kompetisi musim ini dengan optimisme tinggi. Wajar, skuad 26 pemain Maung Bandung dipenuhi personel berkualitas dan berstatus bintang.
Apalagi, skuad Persib musim ini banyak dihuni pemain naturalisasi. Total ada empat pemain naturalisasi yang dimiliki Persib. Mereka adalah: Igbonefo, Fabiano, Esteban Vizcarra, dan Kim Jeffrey Kurniawan.
Dengan empat pemain naturalisasi dalam skuadnya, Persib tercatat sebagai tim dengan jumlah pemain naturalisasi terbanyak pada kompetisi musim ini.
6. Dominasi pemain asing asal Belanda
Mengarungi kompetisi 2020, Persib akan diperkuat empat pemain asing; Wander Luiz, Geoffrey Castillion, Nick Kuipers, dan Omid Nazari.
Menarik melihat asal negara dari empat pemain asing Persib itu, Maung Bandung menjadi tim yang paling banyak dihuni oleh pemain asing asal Belanda dalam diri Castillion dan Kuipers.
Menjadi satu hal yang unik karena Persib sebelumnya lebih sering mengambil pemaing asing dari negara-negara Balkan. Baru dalam dua musim terakhir, Maung Bandung mengandalkan pemain asing asal Belanda.
Sebelumnya, Persib pernah memiliki Kevin van Kippersluis. Namun, mantan pemain SC Cambuur itu terdepak pada akhir musim 2019 karena performanya kurang memuaskan.
7. Hariono Pergi, I Made Wirawan jadi pemain terlama yang perkuat Persib
Secara mengejutkan, Persib mendepak Hariono pada akhir musim 2019. Hariono bisa dibilang sebagai pemain paling loyal, karena sudah 11 tahun merumput bersama Persib.
Terdepaknya Hariono membuat I Made Wirawan muncul sebagai pemain dengan durasi terlama yang memperkuat Persib.
Kiper asal Bali itu tercatat sudah membela Persib sejak musim 2012. Artinya, Made sudah delapan tahun memperkuat Maung Bandung.
Made pun tercatat sebagai pemain dengan usia paling tua. Made akan menjalani musim kedelapannya bersama Persib pada usia 39 tahun.
8. Beckham Putra menjadi pemain termuda dalam skuad Persib
Apabila Made Wirawan tercatat sebagai pemain dengan usia tertua dalam skuad Persib, berbeda dengan Beckham Putra Nugraha. Adik kandung Gian Zola Nasrulloh itu tercatat sebagai pemain dengan usia termuda dalam skuad Persib.
Beckham akan menjalani musim keduanya bersama Maung Bandung pada usia ke-18. Kiprah Beckham pada Liga 1 2020 pun banyak dinanti publik.
Sebab, dia digadang-gadang menjadi wonderkid yang diprediksi akan bersinar pada kompetisi musim ini.
9. Esteban Vizcarra pemain yang paling sering ganti nomor punggung di Persib
Bila Made dan Beckham dikatakan unik karena faktor usia, berbeda dengan Esteban Vizcarra. Vizcarra tercatat sebagai pemain yang paling sering berganti nomor punggung dari semua personel di skuad sekarang.
Pemain naturalisasi asal Argentina itu itu akan menjalani musim keduanya bersama Persib sejak bergabung dengan Persib pada awal musim 2019.
Walau baru dua musim berseragam Persib, dia sudah tiga kali berganti nomor punggung. Saat kali pertama diperkenalkan sebagai pemain Persib, Vizcarra sempat memilih nomor punggung 7, yang sebelumnya digunakan Atep.
Akan tetapi, dengan berbagai alasan dia mengganti nomor punggungnya menjadi nomor 9. Sementara, nomor punggung 7 diwariskan kepada Beckham.
Vizcarra pun mengenakan nomor punggung 9 dalam kiprahnya bersama Persib pada Liga 1 2020. Akan tetapi, menjelang bergulirnya Liga 1 2020, Vizcarra memilih mengganti nomor punggungnya.
Pemain berusia 32 tahun memilih nomor punggung 10, yang sebelumnya dikenakan oleh Ezechiel N'Douassel. Nomor punggung 9 diberikan ke Wander Luiz.
10. Berharap topi keberuntungan Robert Alberts kembali bertuah
Persib dipastikan masih dilatih oleh Robert Rene Alberts untuk Liga 1 2020. Juru taktik asal Belanda itu memang dikenal sebagai salah satu pelatih berkualitas di pentas sepak bola Indonesia karena prestasinya.
Satu hal unik dan menjadi ciri khas dari Robert adalah topi visor cokelat yang selalu dia kenakan ketika mendampingi timnya dalam pertandingan.
Sejak menukangi Arema hingga Persib, topi visor cokelat tersebut tak pernah lepas dari kepala Robert.
Robert mengakui bahwa topi tersebut memiliki sejarah dalam kehidupannya. Dia juga tidak menampik, topi tersebut seperti memberi keberuntungan baginya.
https://bola.kompas.com/read/2020/02/26/05000088/10-fakta-menarik-persib-bandung-jelang-liga-1-2020-