JAKARTA, KOMPAS.com - Kiper Persib Bandung Muhammad "Deden" Natshir tengah dalam perawatan lantaran cedera patah tulang kering kaki kiri.
Cedera itu didapat pemilik nama lengkap Muhammad Natshir Fadhil Mahbuby saat klub yang dibelanya berlaga melawan Persija Jakarta.
Pada pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Rabu (10/7/2019) Deden berduel dengan gelandang Persija Bruno Matos.
Pada menit ke-30 itulah, insiden terjadi.
Deden, kelahiran 13 Februari 1993 itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Mintohardjo, Jakarta.
Malam itu juga, dokter melakukan operasi pada kaki kiri Deden.
Informasi terkini menunjukkan, Deden harus beristirahat sedikitnya enam bulan untuk memulihkan diri dari cedera yang terbilang parah itu.
Risiko
Risiko patah kaki adalah salah satu cedera yang bisa dialami olahragawan, termasuk pesepak bola.
Kemajuan teknologi saat ini bisa memulihkan cedera patah kaki melalui operasi, seperti yang dialami Deden.
Hal ini bisa menjadi hikmah yang diambil menyangkut cederanya Deden.
Kendati begitu, dalam pemaparan pakar sel punca, dr. M. Syaifuddin, MARS, kemarin, teknologi sel punca bisa pula diterapkan untuk menangani cedera patah kaki.
"Sel punca (stem cell) mempunyai kemampuan untuk mengganti sel yang rusak atau sakit," kata Syaifuddin.
Berbagai kasus penyakit, terang Syaifuddin bisa disembuhkan melalui terapi sel punca.
Dalam keterkaitan dengan cedera patah tulang kering kiper Persib Bandung tadi, terapi dilakukan apabila terjadi gagal sambung pada patah tulang.
Selain itu, tambah Syaifuddin, terapi sel punca bisa pula dilakukan pada kelumpuhan anak, osteoarthritis, diabetes melitus, luka bakar, penyakit jantung koroner, stroke, autisme, parkinson, leukimia, talasemia, dan penyakit lainnya.
“Riset pengembangan di bidang sel punca semakin pesat di dunia dan juga di Indonesia," lanjut Syaifuddin.
Kondisi ini diperkirakan akan memberikan kemudahan bagi para penderita, termasuk cedera patah kaki.
Sampai saat ini, baru ada dua rumah sakit penerima mandat Kementerian Kesehatan dalam pengembangan sel punca.
Kedua rumah sakit itu Cipto Mangunkusumo (Jakarta) dan RSUD Dr. Soetomo (Surabaya).
Selain itu, ada 9 rumah sakit di daerah yang juga mendapat mandat.
"Akan tetapi, dua rumah sakit itu pengampunya," tuturnya.
"Harapan kita ada bantuan dana pemerintah untuk membangun fasilitas yang lengkap untuk pengembangan sel punca," kata Syaifuddin menambahkan.
"Kita berharap pemerintah membangun fasilitas penelitian, produksi sel punca secara massal sehingga lebih terjangkau. Juga fasilitas perawatan bagi pasien yang sesuai standar," demikian Syaifuddin.
https://bola.kompas.com/read/2019/08/14/14514478/hikmah-dari-cederanya-kiper-persib