Menurut Robert, kepemimpinan wasit asal Jawa Tengah tengah itu terkesan kontroversial.
Banyak keputusan dari wasit Dwi Purba yang cenderung merugikan timnya dalam laga yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jumat (26/7/2019) itu.
"Jangan tanyakan soal wasit kepada pemain karena banyak rasa emosi yang menyelimuti mereka," kata Robert.
Pelatih asal Belanda itu mengatakan, Persib seharusnya bisa mendapatkan penalti karena pemain Bali banyak melakukan pelanggaran kepada pemainnya di kotak penalti.
Robert pun membandingkan dengan pertandingan Bali United dengan PSS Sleman pada pekan lalu.
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, itu, Bali United mendapatkan dua penalti.
Namun, Persib tidak mendapatkan satu pun penalti. Padahal, pelanggaran yang dilakukan pemain PSS sama dengan pelanggaran yang dilakukan Bali United terhadap Persib.
"Bisa saya katakan seperti ini, pekan lalu Bali mendapat dua penalti di kandang dan saya lihat hari ini ada situasi yang identik (dengan pelanggaran untuk Bali United) di Bandung, tetapi entah mengapa kami tidak mendapatkan itu," kata pelatih 64 tahun itu.
Mantan Pelatih PSM Makassar itu melanjutkan, para pemainnya merasa heran dengan kepemimpinan wasit.
Bahkan, para pemain Persib terus mendiskusikan kepemimpinan wasit di ruang ganti seusai laga yang berkesudahan dengan skor 2-0 untuk kemenangan Bali United itu.
"Semua pemain di ruang ganti mendiskusikan itu kenapa kami tidak mendapat hadiah penalti," tutur Robert.
"Karena situasinya seharusnya kami mendapat penalti. Jadi, itu argumen yang disampaikan pemain di ruang ganti," ucapnya.
https://bola.kompas.com/read/2019/07/27/20500068/persib-vs-bali-united-robert-alberts-kritik-kinerja-wasit-dwi-purba