MALANG, KOMPAS.com - Striker asing Arema FC, Sylvano Comvalius, sedang mendapatkan sorotan. Penampilan Comvalius menuai kritik setelah gagal membawa kemenangan dalam dua laga untuk skuad Singo Edan.
"Saya tidak peduli. Kami bermain bola dan kami ingin menang. Kami tidak bisa selalu menang, kadang juga bisa kalah," katanya menanggapi kritik terhadapnya.
Pada laga perdana Liga 1 melawan PSS Sleman, Arema FC kalah dengan skor 1-3. Satu-satunya gol untuk Arema FC dicetak oleh Comvalius.
Arema FC kembali menelan kekalahan saat bertandang ke markas Borneo FC. Saat itu, Arema FC menelan kekalahan dengan skor 0-2. Dua kekalahan tersebut membuat Arema untuk sementara berada di peringkat ke-17 atau satu tingkat di atas dasar klasemen.
Comvalius mengatakan, dua laga yang telah dilalui Arema FC dalam melakoni kompetisi Liga 1 2019 merupakan laga yang berat. Apalagi, Arema FC bertindak sebagai tim tamu. Striker asal Belanda itu optimistis mampu membawa tim keluar dari krisis ini.
"Saya yakin kami akan keluar dari situasi ini. Tetapi jangan panik, jangan kritik. Kita baru bermain dua laga. Kami masih memiliki laga berikutnya," katanya.
Bagi Comvalius, kompetisi adalah jalan panjang untuk meraih gelar juara. Sehingga, tampil buruk di awal musim bukan berarti tim tersebut telah gagal.
Comvalius lantas mengungkapkan pengalamannya saat bermain untuk Bali United pada kompetisi Liga 1 2017. Ketika itu, Bali United terpuruk pada awal musim dan mampu bangkit dengan menjadi runner-up. Comvalius pun menjadi top skor dengan 37 gol sepanjang musim.
"Sepak bola bukan sprint, sepak bola marathon, lari jarak jauh. Kami memulai dengan tidak bagus. Kami tahu ini. Dan kami bekerja untuk ini. Kami bekerja keras, kami latihan. Kami tidak sedang liburan," katanya.
https://bola.kompas.com/read/2019/05/25/22150038/arema-fc-di-zona-degradasi-comvalius-minta-jangan-panik-dan-kritik