Ronaldo dan Scholes pernah bermain bersama saat di Manchester United selama enam musim sejak 2003. Saat bergabung ke Old Trafford dari Sporting Lisbon, Ronaldo masih remaja atau berusia 17 tahun.
Menurut Pjanic, Scholes secara tidak langsung membentuk cara pikir dan bermain Ronaldo yang terus dibawa hingga saat ini.
"Saya membaca banyak tulisan yang berisi kekaguman Ronaldo kepada Scholes seperti bagaimana dia saat latihan. Semua orang berbicara tentang Scholes yang sangat luar biasa," kata Pjanic dikutip dari Four Four Two, Selasa (22/10/2018).
"Scholes sangat spesial karena dia melakukan sesuatu dengan cara yang sederhana. Saya pikir Ronaldo telah belajar dengan tipikal pemain seperti itu," ucap Pjanic menambahkan.
Pjanic menjelaskan pengalaman dan pelajaran saat di Man United baru terasa saat Ronaldo pindah ke Real Madrid.
"Jika Anda melihat Ronaldo ketika di Man United dan ketika Ronaldo menjadi pemain terbaik dunia saat ini, Anda akan melihat banyak perubahan. Permainan Ronaldo kini lebih konkrit dan taktis," ucap Pjanic.
Saat di Man United, Ronaldo dikenal sebagai pemain sayap lincah yang sering memamerkan skill mengolah bola. Ronaldo tidak banyak mencetak gol karena lebih berperan memberi umpan dari sisi sayap kiri.
Setelah pindah ke Real Madrid, Ronaldo terlihat mengubah permainannya dengan mengurangi drible dan sprint. Ronaldo lebih banyak berada di kotak penalti dan mengambil segala peluang seperti tendangan bebas dan penalti.
Hasilnya, berbagai rekor gol diciptakan Ronaldo selama sembilan musim di Real Madrid. Salah satu rekor Ronaldo yang mungkin sangat sulit dipecahkan adalah top skor sepanjang masa Real Madrid yakni 438 gol dalam 450 laga.
https://bola.kompas.com/read/2018/10/22/17562508/ada-jasa-paul-scholes-dalam-kesuksesan-cristiano-ronaldo