RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com  — Di Brasil 2014, skuad Perancis berevolusi dari tim yang diragukan kemampuannya menjadi tim berbahaya. ”Les Bleus” mantap ke perdelapan final setelah mengganyang Honduras 3-0 dan Swiss 5-2. Jika tak waspada, Nigeria bakal menjadi tumbal revolusi Perancis berikutnya.

Perancis sempat terseok-seok di kualifikasi menuju Brasil. Sang juara dunia 1998 harus melalui babak play off. Pada laga pertama di kandang Ukraina, ”Les Bleus” takluk 0-2. Namun, saat laga kedua yang digelar di Perancis, tuan rumah menang 3-0 atas Ukraina. Tiket ke Brasil yang hampir lepas kembali diamankan.

Di Piala Dunia, hanya tujuh bulan sejak mengalahkan Ukraina secara mengejutkan, Perancis kembali membuat kejutan di Grup E dengan menghantam Honduras serta Swiss. Saat laga terakhir, Perancis ditahan imbang Ekuador 0-0 setelah dipastikan lolos ke babak 16 besar.

Keberhasilan revolusi tim Perancis akan dibuktikan lagi saat menghadapi Nigeria pada laga babak 16 besar, Senin (30/6/2014), di Stadion Nacional de Brasília, Brasilia.

Kunci keberhasilan revolusi tim nasional Perancis adalah pelatih Didier Deschamps yang mampu memaksimalkan potensi pemain. Para pemain Perancis yang menjadi pilar berbagai klub Eropa disatukan oleh Deschamps menjadi satu tim yang bermain kolektif dan mematikan.

Di pundak Deschamps terpikul tanggung jawab besar untuk membawa Perancis mencapai kejayaan. Mimpi buruk di Piala Dunia 2010 ketika juara bertahan Perancis terlempar dari penyisihan grup tidak boleh terulang. Deschamps, eks pemain tim Perancis yang juara dunia 1998, diharapkan bisa melecut motivasi pemain Perancis.

Patrice Evra, mantan kapten tim nasional Perancis di Piala Dunia 2010 mengatakan, Deschamps adalah pelatih yang penuh kejutan. Deschamps tidak segan memulangkan pemain jika penampilannya mengecewakan.

”Bagi Deschamps, tidak ada yang pasti. Itu sebabnya saya senang bekerja dengannya,” kata pemain berdarah Senegal itu.

Bek Perancis Laurent Koscielny mengatakan, masih terlalu dini untuk mengatakan Perancis telah menuai keberhasilan di Piala Dunia 2014. Pertandingan melawan Nigeria adalah laga yang harus diwaspadai skuad ”Les Bleus”.

”Kami adalah kompetitor dan ambisius. Tapi kami akan melawan musuh yang kuat dan mungkin kami akan kalah,” kata Koscielny.

Menurut Koscielny, tim nasional Perancis telah banyak berubah sejak mengalahkan Ukraina di play off. ”Tapi segala kemungkinan bisa terjadi di fase sistem gugur. Untuk saat ini kami benar-benar fokus di babak 16 besar,” katanya.

Deschamps akan kehilangan bek Mamadou Sakho karena cedera. Sementara pemain lainnya seperti Yohan Cabaye, Paul Pogba, dan Raphael Varane, siap diturunkan.

Ambisi ”Elang Super”

Nigeria pun memiliki ambisi besar di Brasil. Tim ”Elang Super” sukses menembus fase sistem gugur sejak Piala Dunia 1998. Jika ”Elang Super” berhasil lolos ke perempat final, inilah prestasi terbesar Nigeria di Piala Dunia.

Nigeria menjadi runner-up Grup F setelah berjuang keras dengan hasil seri melawan Iran 0-0, mengalahkan Bosnia-Herzegovina 1-0, dan dilibas Argentina 3-2.

Striker Nigeria Ahmed Musa yang mencetak dua gol saat melawan Argentina menuturkan, mereka harus bertahan dengan baik dan menciptakan peluang saat menghadapi Perancis. Nigeria mendapat pelajaran berharga ketika digulung Argentina.

”Pada fase ini pemenang akan mengambil segalanya. Saya percaya dengan kerja keras dan pertolongan Tuhan, kami akan membuat sejarah,” ujar gelandang CSKA Moskwa itu.

Beberapa pemain Nigeria tidak bisa dimainkan di laga krusial melawan Perancis. Penyerang Victor Moses harus istirahat karena cedera otot, tetapi Moses sudah bisa mengikuti latihan bersama teman-temannya. Adapun gelandang Michael Babatunde terpaksa tidak bisa diturunkan akibat pergelangan tangannya retak saat laga melawan Argentina.

Pelatih Stephen Keshi masih memiliki stok pemain untuk menggantikan pemain yang cedera. Keshi adalah pelatih yang disegani sekaligus dekat dengan para pemain. Berkat polesannya, Nigeria menjadi juara Piala Afrika 2013.

Persoalan uang yang membuat pemain Nigeria memboikot latihan telah diatasi. Presiden Nigeria Goodluck Jonathan memastikan para pemain Nigeria di Piala Dunia akan mendapat bayaran. Para pemain khawatir mereka tidak dibayar seperti yang terjadi setelah bertanding di Piala Konfederasi.