"Ciptakan sesuatu secara ofensif yang sangat penting dalam turnamen seperti ini."
Baca juga: Final Piala Dunia U17: Jerman di Ambang Sejarah, Rileks Lawan Perancis
Keberhasilan Indonesia menahan tim kuat Ekuador disusul kegagalan mengambil poin penuh melawan Panama pun Kompas.com tanyakan kepada eks penjaga gawang Swiss yang tak kebobolan sama sekali di Piala Dunia 2006 tersebut.
"Jika melihat tim-tim di Piala Dunia U17 ini ada keseimbangan kekuatan. Mereka tim-tim terbaik di dunia, mungkin selain Kaledonia Baru yang sedikit di luar jangkauan itu, namun lainnya bermain di level yang kurang lebih sama," tuturnya.
"Itu sebabnya di turnamen, Anda harus menunjukkan performa tepat pada pukul 19.00 saat laga bergulir."
"Hari ini Anda harus menjadi tim yang lebih baik dari lawan Anda."
"Ini tak ada hubungannya dengan tim yang dihadapi, baik itu Panama atau siapapun. Anda harus lebih baik dari lawan pada hari itu, beda halnya dengan di liga di mana Anda menghadapi suatu tim dua kali."
"Di turnamen ini lah Indonesia belajar untuk bermain sepak bola turnamen."
"Di Piala Dunia ini, suatu tim harus bermain lebih cerdas, melindungi gawang, melindungi kiper, menjauhkan bola dari area pertahanan. Ini aspek manajemen laga yang harus diasah."
"Namun, mereka ingin menunjukkan dunia bahwa mereka bisa bermain sepak bola menyerang dan menunjukkan kepada para penonton, dan mereka melakukannya."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.