KOMPAS.com - Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan menyusul tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan 129 orang.
Sebanyak 129 orang meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, tempat berlangsungnya duel Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).
Laga Arema FC vs Persebaya yang termasuk pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 itu berakhir dengan skor 2-3.
Suporter Arema yang merasa tidak puas dengan kekalahan tim kebanggaannya dari Persebaya, turun ke lapangan.
Baca juga: Perintah Presiden Jokowi ke PSSI: Hentikan Liga 1 Sampai Evaluasi Dilakukan
Dilansir dari Kompas.id, diperkirakan sekitar 3.000 orang merengsek masuk ke lapangan.
Pihak keamanan pun menembakan gas air mata untuk mengendalikan massa yang justru menciptakan kepanikan.
Gas air mata membuat para suporter pun pergi ke satu titik di pintu keluar dan menumpuk di sana. Akibat desak-desakan itu jatuh korban jiwa.
Data sebelumnya menyatakan bahwa korban jiwa berjumlah 127 orang dengan 180 orang lainnya mengalami luka-luka.
Baca juga: Permintaan Maaf Arema FC atas Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Namun, laporan terbaru Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa korban jiwa bertambah menjadi 129 orang.
Presiden Jokowi menyampaikan dukacita mendalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan diperintahkan untuk melakukan evaluasi dan investigasi.
Kepada PSSI, Presiden Jokowi meminta agar Liga 1 dihentikan sementara sampai evaluasi dan perbaikan prosedur keamanan dilakukan.
Presiden Jokowi juga meminta secara tegas agar insiden yang memakan korban jiwa hingga 129 orang ini tidak terulang lagi.
Berikut pernyataan lengkap Presiden Jokowi soal kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang disiarkan melalui Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022).
Saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang, saudara-saudara kita dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.