KOMPAS.com - Star Syndrome atau terlena dengan popularitas adalah "penyakit" yang kerap menyerang pesepak bola muda, tak terkecuali di Indonesia.
Biasanya, ini terjadi ketika sang pemain justru tengah menjadi pusat perhatian sembari dipuji dan dieluh-eluhkan.
Mereka yang tak cukup mahir mengontrol kemegahan itu akan terjebak dalam performa yang tak berbanding lurus dengan nama besar.
Bahkan, semua bisa menjadi lebih fatal ketika sang pemain justru nyaman dengan kondisi tersebut.
Fenomena inilah yang kemudian ditakuti oleh sebagian besar pencinta sepak bola nasional, termasuk pihak-pihak yang peduli dengan jutaan bakat muda Tanah Air.
Baca juga: Rahmad Darmawan Ungkap 2 Faktor Pemain Muda Indonesia Meredup di Level Senior
Penyerang legendaris kebanggaan Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, adalah salah satu tokoh yang konsen terhadap ancaman star syndrome.
Kurniawan sebagai sosok yang pernah mencicipi jalannya persepakbolaan nasional, menyatakan kekhawatirannya.
Berbicara dalam acara virtual yang diselenggarakan BaBe bertajuk "Piala Dunia U20 2021: Panggung Anak Muda Indonesia", Selasa (27/10/2020) pagi, Kurniawan mengatakan bahwa star syndrome bisa menghancurkan karier seorang pemain.
Namun, dia berpendapat bahwa jika hal ini terjadi, pemain yang bersangkutan tidak bisa sepenuhnya disalahkan.
Baca juga: Saat Penyerang Lokal Jadi Inspirator Bakat Muda Tanah Air...
Menurut Kurniawan, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pengembangan usia muda untuk menghindari ancaman star syndrome.
Sebab, ini sudah berkaitan dengan mental pemain, salah satu faktor utama dalam proses perjalanan karier sepak bola.
"Musuh pemain muda adalah star syndrome. Mereka sudah dieluh-dieluhkan sejak muda, tetapi itu juga yang akan menghancurkan mereka," kata Kurniawan kepada awak media, termasuk KOMPAS.com.
"Kembali lagi, ini adalah tugas pihak yang terlibat dalam pengembangan usia dini. Para pemain perlu mendapatkan pengetahuan itu," ujarnya.
Baca juga: Kurniawan DY: Kesejahteraan Atlet Perlu Diperhatikan
Lebih lanjut, Kurniawan berharap agar para pemain muda tidak cepat puas dan terus bermimpi tampil di pentas yang lebih tinggi.
Mindset atau pola pikir ini harus dimiliki para pemain sejak usia dini, dan kembali lagi, sudah menjadi tugas pengembang pesepak bola muda untuk menanamkan hal tersebut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.