LONDON, KOMPAS.com - Tingkat pertumbuhan kasus corona baru di Inggris berbuntut pada terganggunya perjalanan Liga Inggris musim 2020-2021.
Bergulir sejak Sabtu (12/9/2020), laga-laga Liga Inggris masih bersua dengan lengangnya stadion kosong, bahkan sampai sekarang.
Awalnya, memasuki pekan ketiga, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) sedikit demi sedikit menghadirkan penonton langsung ke stadion.
Menurut rencana, sebagaimana dilakukan di Liga Jerman, Liga Italia, dan Liga Jepang, ada kehadiran maksimal 1.000 penonton pada setiap laga.
Di Italia, klub Serie A Parma sempat menikmati kebijakan maksimal 1.000 penonton ini.
Pasalnya, pemerintah wilayah Emilia-Romagna, Veneto, dan Lombardia, tempat Parma bermarkas memberikan izin kehadiran maksimal 1000 penonton menyaksikan laga langsung di stadion Parma, Ennio Tardini.
Selain Parma, belum ada klub yang mendapatkan izin dari pemerintah lokal masing-masing untuk bisa menghadirkan penonton langsung.
Sayangnya, pada laga perdana klub yang kini dimiliki oleh Krause Group asal AS ini, Dewi Fortuna belum berpihak.
Tuan rumah harus menelan kekalahan dua gol tanpa balas dari tamunya Napoli pada pertandingan, Minggu (20/9/2020).
Per 19 September 2020, Italia mencatatkan 1.638 kasus positif corona dengan 24 angka kematian.
Jumlah maksimal 1.000 penonton, kemudian, ditingkatkan menjadi 20 persen dari total kapasitas tampung stadion.
Baca juga: Jadwal Piala Liga Inggris Malam Ini, Saatnya Liverpool dan Man City Beraksi
Tentu saja, para penonton mesti melewati protokol pencegahan corona mulai dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, hingga sikap menjaga jarak.
Sayangnya, seluruh pemangku kepentingan Liga Inggris mesti gigit jari lantaran kebijakan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Selasa (22/9/2020).
Boris Johnson melarang pertemuan yang berpotensi menimbulkan kerumunan, termasuk laga sepak bola, hingga akhir 2020.
Alhasil, kebijakan itu mengembalikan lagi cara menonton bahkan beraktivitas melalui media daring sejak Maret 2020.