Liverpool Dituntut "Mahar" Lebih Banyak demi Angkut Thiago Alcantara

KOMPAS.com – Liverpool bakal kesulitan mendapatkan Thiago Alcantara menyusul sikap Bayern Muenchen yang menaikkan harga jelang bursa transfer.

Thiago Alcantara mulai dikaitkan dengan Liverpool sejak awal Juli 2020.

Isu itu muncul setelah Thiago Alcantara membuka diri untuk menjajal kompetisi lain bersama klub baru.

Pernyataan Thiago itu kemudian ditangkap media sebagai sinyal bagi Liverpool untuk merekrutnya pada musim depan.

Baca juga: Di Inggris, Hanya Liverpool yang Nilainya Naik

Sebab, pelatih Juergen Klopp memiliki ketertarikan dengan Thiago selaku pesepak bola yang memiliki kapasitas sebagai gelandang terbaik.

Thiago Alcantara juga sudah menyatakan diri tak ingin memperpanjang kontrak yang bakal habis pada tahun 2021 mendatang.

Kondisi tersebut membuat Die Roten tidak memiliki pilihan untuk menjualnya daripada melepas gratis tahun depan.

Liverpool pun telah semakin intensif menggelar negosiasi dengan Thiago sejak bursa transfer Liga Inggris dibuka.

Baca juga: Berita Transfer, Bayern Muenchen Siap Lepas Bintang Incaran Liverpool

Namun, juara Liga Inggris 2019-2020 itu bakal menemui hadangan berat.

BolaSport melansir dari Sky Germany, kubu Bayern Muenchen menaikkan nominal biaya transfer untuk Thiago.

Hal ini membuat The Reds mesti merogoh kocek lebih dalam untuk mendaratkan jebolan akademi La Masia itu ke Anfield pada musim panas tahun ini.

Liverpool telah mantap untuk mendapatkan Thiago di kisaran harga 20 juta euro (sekitar Rp 345 miliar).

Baca juga: Reaksi Mohamed Salah Usai Kehilangan Sahabat Dekat di Liverpool

Kini Muenchen justru menaikkan harga untuk transfer Thiago menjadi minimal 40 juta euro (Rp 690 miliar).

Langkah tersebut diyakini pula sebagai sarana agar Thiago tidak cepat-cepat pergi dari Allianz Arena.

Di sisi lain, kondisi keuangan Liverpool sendiri masih abu-abu akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Seperti sebelumnya, Liverpool diyakini tak bakal mau mengeluarkan dana besar hanya untuk satu pemain. (Bonifasius Anggit Putra Pratama)