Banjir Bonus, Ini Mimpi Edgar Xavier untuk Indonesia

KOMPAS.com - Atlet wushu andalan Indonesia, Edgar Xavier Marvelo, tak ingin berhenti bentangkan Merah Putih hanya sebagai pewushu.

Lebih dari itu, Edgar memiliki cita-cita untuk mencari bibit-bibit muda yang bisa melampaui torehannya dengan memberikan fasilitas penting.

Cita-cita itu benar adanya, menjadi pendulang medali di SEA Games atau bahkan Asian Games 2018 lalu membuat dirinya banjir bonus yang dia terima.

Bonus itulah yang Edgar gunakan untuk memulai mewujudkan cita-citanya.

SEA Games 2019 misalnya, Edgar tampil gemilang di dua nomor. Yakni taolu kombinasi daoshu dan gunshu, dan kategori men's duel taolu duilian.

Baca juga: Profil Edgar Xavier Marvelo, Atlet Wushu Peraih Emas di Tengah Kabar Sang Ayah Meninggal

Keduanya menghasilkan medali emas untuk kontingen Merah Putih di ajang dua tahunan tersebut.

Dari dua emas yang didapat, bonus berdatangan dari pemerintah maupun pihak terkait lainnya.

Pada nomor perorangan, Edgar digelontori Rp 500 juta dari pemerintah ditambah Rp 100 juta dari PB Wushu Indonesia.

Sementara untuk nomor beregu, pemerintah memberi Rp 350 juta ditambah Rp 50 juta dari PB Wushu Indonesia.

Baca juga: Edgar Xavier Marvelo, Emas SEA Games 2019, dan Penuhi Pesan Sang Ayah...

"Pengen bangun sasana. Ini adalah impian saya," kata Edgar yang diikutip Antaranews.com.

Sasana yang dia bangun nantinya bisa dia gunakan secara pribadi untuk dirinya maupun bibit-bibit atlet lainnya.

"Sasana akan menjadi wadah bagi atlet muda untuk berlatih sebelum kemudian ikut unjuk kemampian pada semua kejuaraan, bahkan untuk tahapan masuk tim nasional," kata Edgar.

"Potensi Indonesia pada cabang olahraga ini cukup besar," yakin pria berusia 21 tahun ini.

Selain membangun sasana, Edgar memiliki mimpi lain untuk menjadi seorang juara dunia wushu.

Baca juga: Pesan Terakhir Sang Ayah yang Lecut Semangat Edgar Xavier Marvelo Raih 2 Emas di SEA Games 2019

Dengan pengalaman dan prestasi yang ada, Edgar saat ini menjadi tumpuan Indonesia untuk berbagai kejuruan internasional selepas ratu wushu Tanah Air, Lindswell Kwok, pensiun.