Amido Balde Resmi Pamit dari Persebaya Surabaya

KOMPAS.com - Striker andalan Persebaya Surabaya, Amido Balde, mengakhiri kebersamaannya dengan tim berjuluk Bajul Ijo itu.

Striker asal Portugal itu resmi dilepas bersamaan dengan dibukanya periode transfer pemain tengah musim saat ini. Posisi Balde akan diisi David da Silva.

Dalam Instagram resmi milik Persebaya Surabaya, diinformasikan bahwa Balde pamit pada Rabu (28/8/2019) pagi.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Maturnuwun Mat Balde Amido Balde pamit dari tim Persebaya pagi ini _ Terima kasih untuk semua kontribusinya Sukses selalu dan sampai jumpa Balde _ #Persebaya #MaturnuwunBalde

A post shared by Persebaya (@officialpersebaya) on Aug 27, 2019 at 7:44pm PDT

"Maturnuwun Mat Balde. Amido Balde pamit dari tim Persebaya pagi ini. Terima kasih untuk semua kontribusinya. Sukses selalu dan sampai jumpa Balde," tulis akun @officialpersebaya.

Dilansir dari laman resmi Persebaya Surabaya, terlihat foto Balde ketika pamit dengan para pemain Bajul Ijo. Dia memakai kaus berwarna merah.

Baca juga: Persebaya Rekrut Wolfgang Pikal sebagai Asisten Pelatih

"Saya datang pagi ini tidak untuk mengikuti latihan," kata Balde dalam laman resmi Bajul Ijo.

"Namun, saya mau pamit, bahwa besok dan seterusnya saya tidak lagi di Persebaya. Memang, ini kondisi yang sangat sulit dan berat untuk dikatakan. Namun, saya tahu, kondisi seperti ini sangat biasa bagi pesepak bola," katanya.

Balde sebelumnya punya perjalanan karier bagus.

Pemain berpostur 193 cm itu pernah membela salah satu klub asal Eropa, yakni Celtic, di Skotlandia.

Pada awal musim bersama Persebaya, dia juga menunjukkan tanda-tanda bakal hebat berseragam hijau-hijau.

Baca juga: Alfred Riedl Latih Persebaya Surabaya

Bahkan, dia pernah mencatatkan namanya sebagai top skor di Piala Indonesia.

Namun, tidak saat memasuki Liga 1. Ketajamannya malah menurun.

Hingga 16 pertandingan, dia hanya mendulang lima gol. Tiga di antaranya dia bukukan ketika Persebaya mengalahkan Persib 4-0 di Gelora Bung Tomo.

Hasil itulah yang mungkin menjadi alasan menajemen Persebaya Surabaya harus mengakhiri kerja samanya.