Enrique: Cedera Rafinha Jadi Kabar Buruk di Tengah Euforia Barcelona

KOMPAS.com - Bukan hanya kebahagiaan yang dirasakan pelatih FC Barcelona, Luis Enrique, pascakemenangan 4-1 di kandang Granada pada lanjutan La Liga, Minggu (2/4/2017). Dia pun merasa sedih karena Rafinha.

Rafinha mengalami cedera dalam laga yang berlangsung di Estadio Nuevo Los Carmenes. Pemain asal Brasil itu hanya sanggup bermain selama 17 menit.

Beberapa kabar menyebut Rafinha mengalami cedera meniskus. Padahal, dia baru saja pulih dari masalah pada bagian paha yang membuatnya absen selama tujuh hari.

? [BREAKING NEWS] @Rafinha has suffered an injury to his right meniscus. Further testing to be done. Stay tuned...pic.twitter.com/BqJl2I7G9K

— FC Barcelona (@FCBarcelona) 2 April 2017

Menurut Enrique, hal tersebut menjadi kabar sedih di tengah euforia kemenangan telak Blaugrana, julukan Barcelona.

Dia sendiri sudah 117 kali memainkan Rafinha selama menukangi tim raksasa Catalan itu.

"Kabar buruk untuk hari ini adalah Rafinha mendapat cedera," kata eks juru taktik AS Roma itu dilansir AS.

"Kehadiran dia sangat penting bagi kami. Jadi, itu adalah sebuah kabar menyedihkan," ucap Enrique.

Kemenangan Barcelona terjadi berkat lesakan Luis Suarez pada menit ke-44, Paco Alcacer (64'), gol bunuh diri Matthieu Saunier (83'), dan satu lagi oleh Neymar (90').

9 - Guillermo Ochoa made nine saves against Barcelona, his highest tally ever in a La Liga game. Effort. pic.twitter.com/9xlCMHHZrP

— OptaJose (@OptaJose) April 2, 2017

Gelontoran gol Barcelona cuma mampu dibalas sekali oleh Granada melalui Jeremie Boga (50').

Di luar kabar buruk cederanya Rafinha, Enrique puas terhadap kinerja pemainnya, termasuk sang penyerang pelapis, Alcacer.

"Hari ini, Alcacer mendapatkan menit bermain dan dia luar biasa. Saya bahagia karena dia menciptakan bahaya buat Granada," kata Enrique.

Kemenangan membuat Barcelona bertahan di tangga kedua klasemen dengan koleksi 66 poin dari 29 pertandingan.

Suarez dkk terpaut dua angka dari pemuncak tabel, Real Madrid, yang memiliki satu partai lebih sedikit. (Ade Jayadireja)