Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balotelli dan Cinta di Balik Lirik "Amaci Mai"...

Kompas.com - 25/08/2015, 16:16 WIB
Anju Christian

Penulis

KOMPAS.com - AC Milan selalu terbuka untuk wajah lama. Tak peduli siapa mereka. Baik pemain yang pernah memberikan sukacita maupun sosok penuh cela yang masih bisa diterima.

Termutakhir, Milan berencana memulangkan Mario Balotelli dengan status pinjaman. Striker berusia 25 tahun ini menjadi alternatif setelah Milan gagal memboyong target utamanya, Zlatan Ibrahimovic.

Cara Milan untuk memikat Balotelli cukup unik, yakni dengan analogi cinta lama. CEO Milan, Adriano Galliani, mengklaim dirinya sebagai sosok romantis dalam hal ini.

"Cinta tak pernah mati. Mereka menciptakan lingkaran besar dan akan selalu kembali," kata Galliani.

Dua kalimat itu diambil dari lirik lagu berjudul "Amici Mai" karya Antonello Venditti. Lagu ini menceritakan kisah kompleks antara sepasang kekasih. Sang wanita sempat menjalin hubungan dengan orang lain, tetapi akhirnya kembali berpaling kepada cinta lama.

Analogi Galliani benar adanya. Status Balotelli sebagai Milanisti bukan rahasia lagi. Kekaguman Presiden Silvio Berlusconi terhadap Balotelli juga tak pernah dimungkiri.

Keduanya pernah mesra dan Balotelli sempat dipuja ketika menjalani debut. Dia mencetak dua gol lewat titik putih ke gawang Udinese. Satu setengah tahun kebersamaan Balotelli dengan I Rossoneri, tak satu pun pemain mampu melampaui jumlah golnya.

Akan tetapi, hubungan Balotelli dan Berlusconi merenggang pada musim 2013-2014. Balotelli dianggap memberikan pengaruh buruk di ruang ganti. Tak ayal, frase "apel busuk" yang dilontarkan Berlusconi mewarnai perceraian keduanya pada musim panas 2014.

Dalil Lama

Bukan kali pertama Galliani mengutip lirik "Amici Mai". Kalimat yang sama digunakan Galliani untuk membumbui kepulangan Andriy Shevchenko pada 2008 dan Ricardo Kaka lima tahun berselang.

GIUSEPPE CACACE/AFP Ricardo Kaka (kiri) dan Mario Balotelli (tengah) menerima instruksi dari pelatih Clarence Seedorf pada pertandingan antara AC Milan dan Parma, 16 Maret 2014.

Seperti halnya Balotelli, Shevchenko dan Kaka punya memori manis bersama Milanisti. Athena 2007 menjadi puncaknya. Keduanya membawa Milan menang atas Liverpool pada final Liga Champions. Kemenangan ini sekaligus menjadi balas dendam terhadap luka di Istanbul dua tahun sebelumnya.

Belum lagi memori derbi. Shevchenko dan Kaka kerap menjadi antagonis untuk rival sekota Milan. Khusus duel bertajuk derby della Madonnina ini, Shevchenko masih berstatus pencetak gol terbanyak dengan torehan 14 gol. Adapun, Kaka mencatat lima gol ke gawang I Nerazzurri.

Akan tetapi, penampilan impresif Shevchenko tak terulang ketika kembali dipinjamkan ke Milan pada musim 2008-2009. Pemain berkebangsaan Ukraina ini cuma berstatus sebagai pelapis dan gagal mencetak gol pada ajang Serie A.

Kaka sedikit lebih baik dengan menembus tim inti. Dia juga menghiasi kepulangannya dengan torehan gol ke-100 untuk Milan pada 5 Januari 2014. Namun, dia tak mampu mengangkat prestasi Milan. Lantaran kegagalan Milan menembus zona Liga Champions, Kaka mengaktifkan klausul pemutusan kontrak pada musim panas tahun lalu.

Kesempatan Kedua

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Timnas Indonesia
Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Liga Lain
Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Timnas Indonesia
Berjaya di Eropa, Sayu Bella Raih Kemenangan Balap Sepeda untuk Kedua Kalinya

Berjaya di Eropa, Sayu Bella Raih Kemenangan Balap Sepeda untuk Kedua Kalinya

Sports
Mo Salah Ribut dengan Klopp: Akan Ada Api jika Saya Berbicara

Mo Salah Ribut dengan Klopp: Akan Ada Api jika Saya Berbicara

Liga Inggris
Ernando dan Karakter Adu Penalti

Ernando dan Karakter Adu Penalti

Timnas Indonesia
Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

Motogp
Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

Badminton
Jadwal Lengkap Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Vs Uzbekistan

Jadwal Lengkap Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Semifinal Piala Asia U23 2024, Prediksi Klok Tak Ada yang Mustahil untuk Indonesia

Semifinal Piala Asia U23 2024, Prediksi Klok Tak Ada yang Mustahil untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan: Keyakinan Pasukan STY Akan Tetap Menyerang

Indonesia Vs Uzbekistan: Keyakinan Pasukan STY Akan Tetap Menyerang

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com