Utang MU Naik Menjadi Rp 7,47 Triliun

Itu artinya, utang peraih 20 gelar Premier League ini naik sebesar 32,1 juta euro (sekitar Rp 466,271 miliar) dibandingkan tiga bulan sebelumnya. Tetapi, melonjaknya nilai utang ini ikut dipengaruhi oleh perubahan kurs antara dollar AS dan poundsterling.

Secara keseluruhan, pendapatan Setan Merah turun 14 persen menjadi 143 juta euro dibandingkan 12 bulan lalu. Sebagian besar disebabkan oleh menurunnya pendapatan dari hak siar akibat kegagalan mereka bermain di Liga Champions pada musim ini, serta terlalu cepatnya tim besutan Louis van Gaal ini terdepak dari Piala Liga Inggris.

Akan tetapi, pengeluaran klub di sektor gaji turun sebesar 5,6 persen menjadi 3,9 juta euro. Meskipun mereka memecahkan rekor transfer di Inggris ketika membeli Angel di Maria dari Real Madrid dan meminjam Radamel Falcao dari AS Monaco, tetapi hengkangnya Rio Ferdinand, Nemanja Vidic dan Patrice Evra pada musim panas lalu, membuat klub lebih irit membayar gaji.

Chief executive MU, Ed Woodward, optimistis pada musim depan mereka bisa kembali mendongkrak penghasilan. Apalagi, nilai kesepakatan baru untuk hak siar Premier League mulai musim 2016 sangat fantastis karena melonjak lebih dari 70 persen menjadi 5,136 miliar poundsterling atau setara dengan Rp 99,4 triliun.

"Premier League baru saja mengumumkan penyiaran paket siaran untuk 2017-2019 meningkat lebih dari 70 persen. Ini sekali lagi menunjukkan bahwa kami adalah bagian dari liga sepak bola terbaik di dunia," ujar Woodward.

"Meskipun tak ada sepak bola Eropa musim ini, pendapatan dan EBITDA (keuntungan sebelum pajak) masih kuat dan menunjukkan kekuatan yang mendasari model bisnis kami, dengan pendapatan komersial dari tahun ke tahun."

"Di lapangan, tim berada dalam posisi yang bagus dan bersaing finis di empat besar di Premier League dan kami menantikan sisa musim ini."